Sambut Maulid Nabi, Muslim Maroko Gelar ‘Konvoi Lilin’
NU Online · Sabtu, 9 November 2019 | 16:59 WIB
Berbeda dengan Indonesia dan sejumlah negara lainnya, Muslim Maroko akan memperingati Maulid Nabi pada Ahad (10/11) esok hari. Meski demikian, di Kota Sale, perayaan Maulid Nabi sudah dimulai hari ini, Sabtu (9/11).
Sale, kota yang terletak di barat laut Maroko dikenal karena ‘Konvoi Lilin’ tahunannya. ‘Konvoi Lilin’ di Sale adalah karnaval yang artistik dan bermakna keagamaan. Dalam konvoi tersebut, para peserta membawa bingkai kayu besar—beratnya bisa mencapai 50 kilogram- yang dihiasi dengan lilin berwarna-warni dalam berbagai bentuk.
Bingkai kayu tersebut berbentuk kubah dan menara. Lilin yang ada dalam bingkai tersebut membentuk kata-kata Arab seperti ‘Allah’ atau kata-kata pujian untuk Nabi Muhammad.
Diberitakan, moroccoworldnews, Sabtu (9/11), ‘Konvoi Lilin’ di Kota Sale dimulai pada hari ini, setelah Shalat Ashar, sehari sebelum Maulid Nabi. Para peserta membawa lilin hias dan mulai pawai dari pasar utama kota tua Sale. Para peserta melewati beberapa jalan utama dan ‘Alun-alun Martir’ menjadi destinasi terakhir.
Pawai tersebut menarik perhatian ribuan peserta. Mereka menari sambil diiringi dengan musik daerah. Di akhir pawai, pada malam hari, para peserta melakukan ‘tarian lilin’. Dengan diiringi Anadalusia tradisional dan lagu-lagu Madih, lagu-lagu yang memuji sang nabi, mereka ‘berdansa’. Sementara itu, lilin-lilin yang ada pada bingkai kayu menerangi jalan-jalan. Pawai ditutup dengan makan bersama, dengan hidangan berbagai macam makanan khas Maroko.
Karnaval ini mulai ditradisikan sejak abad ke-16, ketika Dinasti Saadi memimpin Maroko. Saat itu, Al-Mansur Eddahbi (1578-1603), terpesona dengan parade lilin yang digelar Kekhalifahan Usmani. Setelah menjadi Sultan Dinasti Saadi, Eddahbi memutuskan untuk merayakan Maulid Nabi dengan cara yang sama, yakni parade lilin.
Maka pada 1578 M (986 H), Konvoi Lilin untuk pertama kalinya digelar di wilayah Kesultanan Saadi. Ketika itu, parade diselenggarakan secara nasional dan semua kota besar kesultanan menyelenggarakannya. Namun seiring berjalannya, hanya Kota Sale saja yang mengadakan Konvoi Lilin dan itu menjadi parade yang paling terkenal di sana.
Editor: Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua