Polisi Rusia Tahan Para Demosntran soal Krisis Rohingya
NU Online · Senin, 11 September 2017 | 13:30 WIB
Sekitar 200 orang pendemo di Rusia yang memprotes aksi kekerasan terhadap Rohingya di Myanmar dihentikan paksa oleh aparat setempat. Polisi Rusia memecah kerumunan dan menangkapi sebagian dari mereka, Ahad (10/9), di Saint Petersburg, Rusia.
Lapangan di pusat kota tersebut dikelilingi mobil van polisi dan sejumlah orang dimasukkan ke dalamnya. Seorang koresponden AFP di lokasi kejadian melaporkan, lebih dari 100 orang ditahan dalam demonstrasi yang tak mendapat izin tersebut.
"Saudara kita ditahan! Mengapa Muslim selalu disalahkan, mengapa mereka menahan kita?" Teriak seorang pemrotes.
"Mengapa kita tidak bisa mengekspresikan diri?" keluh pengunjuk rasa lain, Makhmud (45). "Kami khawatir dengan apa yang terjadi dengan saudara-saudara kami di Myanmar."
Kekerasan yang dialami minoritas Rohingya di Myanmar telah mendorong Muslim Rusia melakukan sejumlah aksi demonstrasi, terutama setelah ada seruan orang kuat Chechnya, Ramzan Kadyrov.
Ribuan orang berkumpul di kota utama Chechnya Grozny pekan lalu saat Kadyrov meminta Moskow untuk "menghentikan pertumpahan darah ini". Padahal, Kadyrov merupakan seorang pendukung fanatik Presiden Vladimir Putin.
Moskow bagaimanapun telah membuat Myanmar bungkam.
"Kami menentang kekerasan dalam bentuk apa pun," kata Putin pada Selasa saat ditanya mengenai posisi Kadyrov. Putin mengatakan, "Setiap orang berhak menyuarakan opininya terlepas dari jabatannya."
Rusia dan Myanmar juga merupakan sekutu yang sudah menandatangani perjanjian kerja sama militer tahun lalu, dengan Moskow telah mengekspor pesawat militer dan artileri ke negara tersebut. (Red: Mahbib)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
6
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
Terkini
Lihat Semua