Internasional

Peringati Harlah NU ke-94, PCINU Sudan Adakan Bahtsul Masail

Sen, 10 Februari 2020 | 05:30 WIB

Peringati Harlah NU ke-94, PCINU Sudan Adakan Bahtsul Masail

Suasa bahtsul masail PCINU Sudan (Foto: NU Online/Lukman Alkhakim)

Khartoum, NU Online 
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Sudan melalui Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU menyelenggarakan bahtsul masa'il dalam rangka memeriahkan Harlah ke-94 NU di Wisma PCINU Sudan, Khartoum, pada Sabtu (8/2). 

Acara tersebut dimaksud untuk mencari solusi hukum atas problematika yang tengah terjadi di zaman modern ini. Adapun permasalahan-permasalahan yang dibahas adalah kaos bergambar ulama, konflik AS-Iran, transaksi mandub, dan konflik Natuna. 

Adapun peserta yang menghadirinya adalah perwakilan setiap lembaga PCINU Sudan, angkatan mahasiswa-mahasiswi PCINU Sudan, dan organisasi lain di luar PCINU Sudan. Dihadiri pula perwakilan jajaran dewan syuriyah dan tanfidziyah. 

Kiai Muhammad Akhyaruddin dan Kiai Ahmad Faridi ditunjuk sebagai mushahih. Kiai Eri Prasetiyanto, Kiai Chafidzul Umam, Kiai Choirul Umam, dan Kiai Dzakwanul Faqih ditunjuk sebagai muharrir (perumus). Sedangkan Ustadz Abdurrokhim ditunjuk sebagai moderator. 

Ketua panitia Harlah NU ke-94, Muhammad syahiduddin dalam sambutanya menyampaikan ungkapan terima kasihnya kepada warga NU Sudan yang telah memeriahkan Harlah NU ke-94 pada tahun ini. 

"Saya ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada teman-teman semua yang telah memeriahkan kegiatan-kegiatan Harlah NU ke-94 pada tahun ini. Dan pada hari ini kita melaksanakan bahtsul masail. Para sahabat adalah golongan yang hidup pada sebaik-baik kurun. Mereka mendapat ilmu langsung dari Rasulullah SAW. Meski begitu, mereka tetap bermusyawarah ketika akan memutuskan suatu hal," terangnya. 

"Jika permasalahan diputuskan tanpa melalui musyawarah, keputusan akan cenderung subjektif dan kurang relevan. Dengan bermusyawarah, akan teradopsi keputusan-keputusan yang lebih mashlahah (bijak)," lanjutnya. 

Ustadz Eri Prasetiyanto selaku ketua Tanfidziyah PCINU Sudan menyampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan bahtsul masail serta beliau mengungkapkan terima kasih dan harapannya dengan adanya acara ini.

"Alhamdulillah pada pagi hari ini saya merasakan dan mengenang suasana khas pesantren di PCINU Sudan. Yang kedua, bahtsul masail merupakan tanggung-jawab keilmuwan kita kepada problematika masyarakat, maka dari itu marilah sama-sama kita cari solusinya," ujarnya. 

"Selanjutnya kami berterima kasih kepada segenap panitia yang telah menyelenggarakan acara ini, para peserta, dan para tamu undangan yang telah hadir. Semoga acara ini bisa membawa manfaat kepada kita semua," lanjutnya. 

Para peserta bahtsul masail mulai pukul 10.45 CAT hingga pukul 18.30 CAT sangat antusias dalam menyampaikan pikiran dan pemahamannya disertai ibarot-ibarot dari kitab yang mereka kaji. 

"Bahtsul Masail yang diselenggarakan oleh Lakpesdam PCINU Sudan pada tahun ini disambut dengan antusias dan semangat. Sebagian pembahasan yang dikaji hingga pada pemikiran Madzahib al-Arba'ah merupakan bentuk prestasi yang tinggi. Berbeda halnya yang hanya melihat dari satu mazhab saja," ujar Kiai Ahmad Faridi, mushahih Bahtsul Masail PCINU Sudan pada tahun ini. 

Kontributor: Lukman Alkhakim
Editor: Abdullah Alawi