Pemerintah Turki Tak Wajibkan Vaksin Covid-19 untuk Warganya
NU Online Ā· Senin, 28 Desember 2020 | 06:35 WIB
Patoni
Penulis
Jakarta, NU Online
Pemerintah Turki menyatakan tidak akan mewajibkan vaksinasi virus korona baru kepada para warganya, kata pejabat kesehatan tertinggi negara itu, Ahad kemarin.
āProgram vaksinasi kami sudah siap. Dengan para ilmuwan kami, kami akan melakukan upaya untuk meyakinkan masyarakat tentang perlunya vaksinasi terhadap virus korona, ākata Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca di Twitter dikutip Anadolu Agency.
Ā
Ā
AÅının zorunlu olmayacaÄını daha ƶnce de sƶylemiÅtim. AÅılama programımız hazır. VatandaÅımızı zorlayıcı bir uygulama olmayacak. AÅının gerekliliÄini bilim insanlarımızla toplumumuza anlatarak ikna etme Ƨabası iƧinde olacaÄız. Bunun dıÅında bir uygulama sƶz konusu olmayacak. https://t.co/ie3F8wz5qb
ā Dr. Fahrettin Koca (@drfahrettinkoca) December 27, 2020
Ā
Ā
Negara-negara di dunia, terutama di Eropa, mulai mendapatkan dan memberikan vaksin untuk mulai mengakhiri pandemi.
Turki melaporkan 14.205 lebih banyak infeksi virus korona selama 24 jam terakhir, termasuk 2.806 pasien bergejala, Kementerian Kesehatan mengumumkan Ahad (27/12) kemarin.
Sebelumnya, seperti dikutip CNN, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan tidak setuju dengan aturan yang mewajibkan vaksin virus corona (Covid-19).
Ā
Menurut badan di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu, meyakinkan masyarakat terkait manfaat vaksin jauh lebih efektif untuk menarik masyarakat agar mau divaksinasi dari pada mewajibkannya.
Meski WHO memberikan kebebasan seluruh negara dalam melaksanakan kampanye vaksinasi corona, badan kesehatan itu menganggap memaksa orang untuk divaksinasi adalah cara yang kurang tepat untuk mempromosikan vaksinasi Covid-19.
WHO menganggap mewajibkan vaksinasi corona kepada setiap warga hanya akan menjadikan bumerang yang memicu warga semakin bersikap antipati terkait vaksin Covid-19.
Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Muchlishon
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
3
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
6
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
Terkini
Lihat Semua