Pemerintah Indonesia Minta Saudi Bangun Tenda Permanen di Arafah
NU Online · Rabu, 23 September 2015 | 16:01 WIB
Arafah, NU Online
Beberapa tenda jamaah haji Indonesia di Arafah roboh akibat diterpa angin kencang. Beberapa bahkan roboh untuk kedua kalinya setelah dilakukan perbaikan. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan jamaah haji Indonesia.
<>
Lebih dari itu, Menag menegaskan bahwa pihaknya akan segera meminta Pemerintah Arab Saudi untuk bisa membangun tenda permanen di Arafah dengan kualitas minimal seperti di Mina. “Seusai musim haji, Pemerintah akan secara resmi menyampaikan ke Pemerintah Saudi bagaimana di Arafah berbagai fasilitas bisa ditingkatkan agar lebih memadai dalam menerima tamu Allah. Tenda yang kita diami kualitasnya tidak sebaik tenda di Mina. Padahal, jika Saudi punya keinginan kuat, mengadakan tenda yang lebih baik dari Mina bukan hal sulit,” tegas Menag saat memberikan sambutan pada proses wukuf di masjid tenda Misi Haji Indonesia, Arafah, Rabu (23/09) seperti dilansir oleh kemenag.go.id.
Menurut Menag, angin yang semalam menerpa tenda jamaah yang roboh sejatinya tidak sekeras angin yang merobohkan crane di Masjidil Haram. Meski demikian, angina tersebut telah merobohkan tenda jamaah haji Indonesia. Maka menurut Menag tidak bisa dibayangkan jika di Arafah terjadi tiupan angina yang sangat kencang dan menerpa tenda jamaah haji Indonesia.
“Bagaimana agar Arafah memiliki tenda permanen dengan fasilitas memadai, mestinya bisa segera diwujudkan. Pemerintah Indonesia mendukung penuh Pemerintah Saudi untuk merealisasikan hal itu,” kata Menag.
Angin kencang yang bertiup semalam di Arafah merobohkan beberapa tenda di Maktab 8 yang ditempati jamaah kloter 12 Embarkasi Jakarta – Pondok Gede (JKG 8). Menag Lukman Hakim Saifuddin yang mendapat laporan ketika masih dalam perjalanan dari Daker Makkah menuju Arafah, memilih untuk langsung meninjau tempat kejadian. Menag mengaku ingin memastikan jamaah bisa segera dipindahkan di tempat yang baru sehingga bisa segera makan dan istirahat.
“Dalam perjalanan dari Daker Makkah, saya mendapat laporan ada tenda yang roboh karena angin kencang yang terjadi menjelang Isya, setelah Magrib,” jelas Menag usai meninjau tenda jamaah di Arafah, Selasa (22/09) malam.
Usai melakukan peninjauan, Menag meminta agar pengurus maktab bisa segera mencari tempat baru bagi jamaah JKG 12. “Alhamdulillah kita bisa tempatkan di mushalla yang ada, sebagian di kantor maktab, dan sebagian lagi di kantor muassasah,” katanya.
Sebanyak 154.347 jamaah haji Indonesia berangkat ke Tanah Suci pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Hingga Selasa (22/09), jumlah jamaah yang wafat mencapai 108 orang. Jumlah itu termasuk 11 orang yang menjadi korban robohnya mobile crane di Masjidil Haram pada Jumat (11/09) lalu. Jamaah yang meninggal dibadal haji oleh Pemerintah.
Hingga Selasa siang, jumlah jamaah yang dibadalhaji sebanyak 223 orang. Selain mereka yang meninggal di Tanah Suci, jamaah yang dibadalhaji, yaitu meninggal di embarkasi, sakit parah, dan gangguan kejiwaan.
Setelah dari Arafah, jamaah akan bergerak ke Muzdalifah pada Rabu malam. Mereka akan mengumpulkan batu, yaitu 49 untuk jamaah yang melakukan nafar awal (keluar dari Mina pada 12 Zulhijjah) dan 70 bagi jamaah yang melakukan nafar tsani (keluar dari Mina pada 13 Zulhijjah). Red: Mukafi Niam
Terpopuler
1
Santri Kecil di Tuban Hilang Sejak Kamis Lalu, Hingga Kini Belum Ditemukan
2
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
3
Sound Horeg: Pemujaan Ledakan Audio dan Krisis Estetika
4
Perbedaan Zhihar dan Talak dalam Pernikahan Islam
5
15 Ribu Pengemudi Truk Mogok Nasional Imbas Pemerintah Tak Respons Tuntutan Pengemudi Soal ODOL
6
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
Terkini
Lihat Semua