PCINU Turki Sambut Prabowo di Ankara, Serahkan Cendera Mata Kaligrafi Karya Anak Bangsa
Sabtu, 12 April 2025 | 18:00 WIB
Ankara, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Turki turut ambil bagian dalam menyambut kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto di Ankara pada pekan ini.
Setelah menerima undangan resmi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara, PCINU Turki mengirimkan tujuh orang delegasi dari berbagai unsur kepengurusan untuk menghadiri kegiatan tersebut.
Ketua PCINU Turki Moh Munirudin menyatakan bahwa undangan ini disambut dengan penuh antusias dan dimaknai sebagai momentum penting untuk menjalin silaturahmi serta meneladani nilai-nilai penghormatan terhadap tamu.
"Sebagai diaspora dan pelajar Indonesia di Turki, kami merasa memiliki kewajiban moral untuk menyambut tamu negara, terlebih kunjungan ini dilakukan oleh Presiden RI beserta jajaran stafnya,” ujar Munirudin, melalui keterangan tertulis yang diterima NU Online, pada Sabtu (12/4/2025).
Dalam kesempatan ini, PCINU Turki menyerahkan cendera mata berupa karya kaligrafi Islami karya anak bangsa kepada Prabowo. Karya tersebut merupakan hasil buah tangan dari Rais Syuriyah PCINU Turki Ustadz Syahriansyah Sirojuddin yang telah dikenal luas di kalangan tokoh kaligrafer Turki sebagai satu-satunya seniman yang sukses dan termasuk dalam jajaran elite kaligrafer Muslim dunia.

Cendera mata itu memuat kutipan dari Surat Al-An’am ayat 152: "Apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, sekalipun terhadap kerabatmu." Cendera mata ini diharapkan dapat menjadi pengingat dan semangat dalam kepemimpinan.
Prabowo menyambut hangat pemberian tersebut dan menunjukkan ketertarikannya dan takjub terhadap karya tersebut. Di tengah agenda yang padat, Presiden menyempatkan diri untuk berbincang sejenak dan menerima langsung pemberian cinderamata oleh Ketua PCINU Turki Moh Munirudin.
Kunjungan Prabowo ke Turki tidak hanya menjadi simbol diplomasi, tetapi juga memperkuat hubungan emosional dan historis antara kedua negara.
Dalam pidatonya di Parlemen Turki, Prabowo menyampaikan bahwa Turkiye memiliki tempat khusus di hati bangsa Indonesia, mengingat sejarah panjang hubungan kedua negara yang sudah terjalin sejak era Kesultanan Utsmaniyah.
Prabowo juga mengungkapkan kekagumannya terhadap tokoh-tokoh besar dalam sejarah Turki yakni Mustafa Kemal Atatürk dan Sultan Mehmed Sang Penakluk, yang menurutnya menjadi inspirasi dalam kepemimpinannya.
"Di kantor saya ada patung Atatürk, bahkan di rumah saya pun ada,” ujar Prabowo.
Ia menyebut Atatürk sebagai simbol keberanian, kepemimpinan, patriotisme, dan semangat pantang menyerah, nilai-nilai yang kini sangat relevan dalam menghadapi tantangan geopolitik global.
Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan posisi Indonesia yang mendukung penuh sikap tegas Turki terhadap penindasan di Palestina. Ia menyebut bahwa banyak negara memilih bersikap pura-pura terhadap penderitaan di Gaza, namun Indonesia tidak termasuk di antaranya.
“Pemerintah Indonesia berdiri bersama Turkiye dalam menyuarakan keadilan bagi rakyat Palestina,” ucapnya.
Selain itu, Prabowo menyampaikan visinya tentang transformasi besar yang tengah dilakukan di Indonesia, yaitu membangun pemerintahan yang bersih dari korupsi dan mendorong penguatan ekonomi nasional.
Ia menyampaikan keinginannya untuk memperkuat kerja sama dengan Turkiye, terutama dalam bidang ekonomi, pertahanan, serta budaya dan pendidikan.
PCINU Turki menyatakan bahwa pesan-pesan Presiden dalam pidatonya sangat relevan dengan semangat diaspora Indonesia yang berada di Turki, terutama dalam bidang seni dan kebudayaan Islam.
“Potensi kader NU yang telah berkiprah di dunia seni kaligrafi di Turki menjadi peluang emas untuk menjembatani hubungan seni dan budaya antara kedua negara,” jelas perwakilan PCINU.
Terpopuler
1
Temui Menkum, KH Ali Masykur Musa Umumkan Keabsahan JATMAN 2024-2029
2
Jadwal Lengkap Perjalanan Haji 2025, Jamaah Mulai Berangkat 2 Mei
3
AS Kritik Aturan Sertifikasi Halal di Indonesia, Gus Yahya: Kami Punya Kepentingan Lindungi Masyarakat
4
Beasiswa Garuda Buka Kuliah Gratis di Luar Negeri Jenjang S1, Berikut Persyaratan dan Jadwalnya
5
Paus Fransiskus Meninggal Dunia dalam Usia 88 Tahun
6
Presiden Prabowo Dijadwalkan Lepas Pemberangkatan Jamaah Haji Gelombang Pertama
Terkini
Lihat Semua