Internasional

PCINU Taiwan Berbagi Tata Kelola Keuangan untuk Ketahanan Keluarga

Sab, 23 September 2023 | 21:00 WIB

PCINU Taiwan Berbagi Tata Kelola Keuangan untuk Ketahanan Keluarga

Ilustrasi (Freepik)

Taipei, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan menggelar kegiatan International Community Service (ICS) tentang manajemen keuangan dan ketahanan keluarga bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan. Kegiatan ini terselenggara secara daring dalam bentuk seminar web bekerja sama dengan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA).


Ketua Tanfidziyah PCINU Taiwan, Didik Purwanto menyampaikan bahwa kegiatan  tersebut berupa webinar series yang dilaksanakan pada Sabtu, 23 dan 29 September 2023. Webinar membahas di antaranya produk dan sertifikasi halal, halal style, serta Moslem friendly di Taiwan. "Pada webinar pertama diikuti oleh 75 Pekerja Migran Indonesia," kata Didik, Sabtu (23/9/2023).


Didik menambahkan bahwa kegiatan tersebut dalam rangka meningkatkan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) jamaah akan pentingnya investasi dan pengelolaan keuangan bagi para PMI di Taiwan.


"NU harus mengambil peran aktif dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang mencakup pengembangan industri halal, bisnis syariah, keuangan syariah, penguatan tata kelola dana sosial yang Islami, baik zakat, infak, sedekah, maupun wakaf," ujarnya.

 

Dia mengatakan dengan kolaborasi antara PCINU Taiwan, UTM, dan UNESA diharapkan para PMI di Taiwan dapat meraih kesuksesan finansial yang berkelanjutan dan menjaga keharmonisan dalam hubungan keluarga mereka.


Sementara itu narasumber webinar, Fira Nurafini memaparkan tentang mengenal lebih dekat produk keuangan syariah untuk hidup yang lebih berkah. Kemudian Lailatul Qodariyah membawakan materi manajemen keuangan syariah bagi pekerja Muslim di Taiwan.


Keduanya menekankan pentingnya manajemen keuangan syariah dengan memberikan panduan praktis tentang cara mengelola keuangan mereka sesuai dengan prinsip-prinsip keuangan syariah. Keduanya juga menyoroti betapa penting berinvestasi dengan bijak dan mengelola keuangan dengan cara yang mendukung kehidupan berkelanjutan bagi para pekerja migran.

 

Sementara narasumber ketiga Galuh Widitya Qomaro memaparkan materi tentang manajemen ketahanan keluarga bagi perantau atau pekerja Muslim di Taiwan. Menurutnya ketahanan keluarga bagi para pekerja Muslim di Taiwan juga menjadi perbincangan yang sangat menarik.


Meskipun jarak geografis yang memisahkan mereka dari keluarga di Indonesia, kata Galuh, para pekerja migran harus mencari cara khusus agar komunikasi dengan keluarga bisa terjalin dengan harmonis. "Meskipun uang mungkin tidak menjadi masalah, pentingnya pengelolaan keuangan yang bijak dan komunikasi yang baik dengan keluarga di Indonesia tetap menjadi fokus," ujarnya.


"Tujuannya adalah agar tidak hanya terjadi transaksi keuangan, tetapi juga terjalin hubungan kekeluargaan yang kuat dan berkesan bagi para pekerja migran dan keluarga mereka di tanah air," tegas Galuh.