Internasional

PCINU Mesir Kukuhkan Kader Pemimpin NU

NU Online  ·  Ahad, 21 Agustus 2016 | 09:00 WIB

Kairo, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Mesir sukses menggelar Pelatihan Kader Pemimpin Nahdhatul Ulama (PKPNU) edisi perdana. Acara yang digelar sejak 12 hingga 20 Agustus 2016 ini berlangsung di sekretariat PCINU setempat, Kairo, Mesir.

Acara pelatihan ini dirasa mendesak dilaksanakan di PCINU Mesir melihat kondisi secara umum. “Belakangan ini, beberapa organisasi mahasiswa di Mesir, kekeluargaan atau lembaga afiliatif seperti NU terlihat kekurangan kader militan yang benar-benar loyal serta mumpuni. Maka dari itu PCINU Mesir menggelar acara PKPNU yang ide besarnya dari Dewan Syuriyah,” kata Ahmad Muhakam Zein, Ketua PCINU Mesir.

Ia berharap akan lahir para kader yang memiliki karakter kepemimpinan sejati, tahu cara berorganisasi, dan mengerti soal manajemen kepemimpinan. Termasuk kuat secara wawasan seputar amaliah Nahdlatul Ulama.

Acara yang  setiap harinya diselenggarakan dari pukul 10 pagi hingga pukul 7 petang waktu setempat ini dipandu oleh para instruktur dan narasumber yang terdiri dari para tokoh PCINU Mesir.

Di antara materi dalam PKPNU kali ini antara lain soal kepemimpinan, manajemen, organisasi, administrasi, materi-materi ke-NU-an, mulai dari aswaja, tantangan NU (ke depan) dalam bidang ekonomi-politik, metode dakwah di era modern, hingga demonstrasi teknik menangkis berbagai tudingan kelompok lain terhadap amaliah NU yang dianggap bidah, syirik atau menyimpang.

“Pelatihan ini kita buat berbeda dengan  kebanyakan pelatihan yang diselenggarakan di Kairo, bahkan Indonesia. Perbandingan ceramah dan praktiknya 50:50. Dengan begitu, setiap peserta sangat aktif dan tidak kenal lelah,” jelas Murtadlo Bisyri, Katib Syuriah PCINU Mesir yang turut hadir pada acara malam pengukuhan.

“Tugas kader NU di luar negeri adalah menuntut ilmu sedalam-dalamnya, agar dengan ilmu tersebut mereka bisa mengabdi di masyarakat, mengajarkan ilmu yang mereka tekuni di luar negeri. Namun demikian, bukan berarti mereka harus mengisolir dari kegiatan sosial, karena perkembangan kehidupan masyarakat di Indonesia saat ini sangat pesat, pola pikir dan tingkah laku bermasyarakat juga ikut berubah,” papar Rais Syuriyah PCINU Mesir KH Muhlashon Jalaluddin saat penutupan dan pengukuhan alumni PKPNU di Sekretariat PCINU Mesir, Sabtu (20/8).

Untuk itu, katanya, kader NU harus mengikuti perkembangan, dan menyiapkan diri meramu dan menerjemahkan ilmu yang digeluti di luar negeri dalam setting keindonesiaan. Jika tidak, lanjut Muhlashon, maka bukan tidak mungkin mereka akan gagap menghadapi kondisi masyarakat yang sudah lama mereka tinggalkan.

Acara pengukuhan PKPNU PCINU Mesir ke-1 dihadiri oleh jajaran pengurus syuriah, tanfidziah, koordinator lembaga, juga ketua badan otonom di lingkungan PCINU Mesir. Selepas pengukuhan, acara diakhiri dengan penyerahan sertifikat dan foto bersama. (Kian Santang/Mahbib)