Internasional

PCINU Internasional Adakan Istighotsah untuk Persatuan NU 

Sel, 7 Desember 2021 | 08:00 WIB

PCINU Internasional Adakan Istighotsah untuk Persatuan NU 

Rais Syuriyah PCINU Australia-Selandia KH Nadirsyah Hosem (Gus Nadir) (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online
Pengurus Cabang Istiewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Internasional mengadakan istighotsah dan doa bersama untuk menjaga persatuan dan kesatuan Nahdlatul Ulama (NU) pada Senin (6/12/2021) malam. Dalam kesempatan itu, Rais Syuriyah PCINU Australia-Selandia KH Nadirsyah Hosem (Gus Nadir) berpesan agar NU tetap bisa menjaga persatuan. 

 

"Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari mengimbau agar kita melakukan rekonsiliasi, merekatkan tali persaudaraan dalam bersikap dan berperilaku, bersikap santun, mencegah saling bermusuhan, dan jangan saling memutuskan hubungan," katanya mengutip pesan KH Hasyim Asy’ari dalam kitab Risalah Ahlusunnah wal Jama’ah. 

 

Terkait isu tarik ulur pelaksanaan Muktamar Ke-34 NU, Gus Nadir mengajak agar warga NU tetap mengedapankan etika dan berperasangka baik kepada pihak manapun. Baginya, bukan saatnya untuk menyalahkan salah satu pihak, ataupun membenarkan salah satunya. 

 

"Siapapun yang membawa ke jalan yang benar, maka itu lah jalan yang benar, jalan yang sudah digariskan oleh Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari," imbuh pengajar di Fakultas Hukum Universitas Monash, Australia itu. 

 

Selalin itu, dalam acara bertajuk Mengetuk Pintu Langit untuk Mejaga Persatuan NU, dia juga mengajak kepada tiap-tiap PCINU sedunia untuk senantiasa memanjatkan doa dan riyadhah demi menjaga persatuan Nahdaltul Ulama. 

 

Jaga silaturahmi 

Dalam kesempatan tersebut, Pengasuh Pesantren Al-Mahrusiyah Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, KH Reza Ahmad Zahid (Gus Reza) berpesan agar apapun yang terjadi di dalam NU, tetap menjalin silaturahmi. Menurutnya, silaturahmi merupakan tradisi ualama-ulma nahdliyin sejak dulu dalam menjaga persatuan organisasi. 

 

"Apa pun yang terjadi di NU, apapun yang terjadi di lingkungan kita, tetap  utamakan silaturahmi. Mbah Hasyim sendiri ketika awal mendirikan NU, itu juga diawali dengan bersilaturahmi," papar Gus Reza. 

 

Menurut dia, saat mendirikan Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asy’ari bersilatrahmi ke beberapa kiai. Seperti Syekh Kholil Bangkalan, Kiai Faqih Maskumambang, KH Kiai Abdul Karim, dan kiai-kiai yang lain. Lebih lanjut, Gus Reza mengungkapkan, banyak juga organisasi yang lahir dari silaturahmi, seperti Nahdlatut Tujjar, Nahdlatul Wathan, dan Tasywirul Afkar. 

 

“Semuanya itu adalah semangat silaturahmi yang sampai memunculkan shilatul afkar dan berbuah Nahdlatul Ulama,” tutur Wakil Ketua PWNU Jawa Timur ini. 

 

Berikutnya, Gus Reza mejelaskan, mempererat tali silaturahmi di kalangan warga NU merupakan upaya dalam menjaga dan meniru akhlak ulama Nahdliyin terdahulu. Ia menegaskan, orang yang merugi adalah orang yang tidak mengikuti jejak ulama terdahulu. 

 

Jika seseorang tidak pernah melupakan sejarahnya sendiri, insyaallah akan menjadi gerasi yang kokoh. “Manusia tanpa pengatahuan masa lalu, asal-usul, dan budayanya, bagaikan tanaman yang tidak memiliki akar,” pungkasnya. 

 

Kontributor: Muhamad Abror
Editor: Kendi Setiawan