PCINU AS-Kanada Buka Summer Course Bertema Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Daftar di Sini
NU Online · Rabu, 11 Juni 2025 | 14:00 WIB
Muhammad Asrofi
Kontributor
Jakarta, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Amerika Serikat-Kanada membuka Online Summer Course bertema Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, pada Juli-Agustus 2025 mendatang. Agenda ini terbuka untuk umum, dari santri hingga kalangan non-Muslim.
“Kami mengajak siapa saja bisa bergabung dalam acara ini. Mahasiswa bisa ikut, santri bisa ikut, dosen, akademisi bisa ikut, non-Muslim pun bisa ikut. Jadi siapa pun yang ingin dan punya minat untuk berdiskusi silakan ikut program ini,” ujar Ketua PCINU Amerika Serikat-Kanada Annas Rolli Muchlisin kepada NU Online pada Rabu (11/6/2025).
Program ini akan berlangsung mulai 4 Juli hingga 22 Agustus 2025, setiap Jumat pukul 19.00–21.00 WIB secara daring melalui Zoom. Selama delapan pekan, peserta akan diajak mendalami berbagai tema seputar Islam dari beragam pendekatan keilmuan.
Pembukaan dimulai pada 4 Juli 2025 dengan topik Hukum Islam bersama Prof Nadirsyah Hosen dari University of Melbourne dan moderator Faiz Husaini dari Universitas Al-Azhar. Kemudian pada 11 Juli dengan pembahasan Filsafat dan Ilmu Kalam oleh Fariduddin Attar, Dosen Carleton University dan akan dimoderatori oleh Djody Firmansyah.
Topik Pemikiran Islam Kontemporer akan dibahas oleh Shalahudin Kafrawi dari Hobart and William Smith Colleges pada 18 Juli, dimoderatori oleh Hojjatullah Ali Mohaqqiqi Saragih (Harvard Divinity School).
Lalu, pada 25 Juli, Lailatul Fitriyah dari Claremont School of Theology akan membahas Dekolonisasi Pengetahuan dengan moderator Fajri Zulia Ramdhani dari Western Sydney University.
Rangkaian berlanjut pada 1 Agustus 2025 dengan tema Antropologi Islam bersama Ismail Fajrie Alatas dari New York University dan moderator Anwar Aditya.
Pada 8 Agustus 2025, giliran Prof Mun'im Sirry (University of Notre Dame) membahas Studi Qur'an dengan moderator Moch Rafly Coba Ramadhani dari Vrije Universiteit Amsterdam.
Tema Perempuan dalam Islam akan hadir pada 15 Agustus 2025 bersama Prof Etin Anwar dan moderator Iffah Al Walidah.
Terakhir, pada 22 Agustus 2025, Muhamad Ali dari University of California Riverside akan menutup program dengan topik Relasi Muslim dan Non-Muslim, dimoderatori oleh Miftahur Rahman dari Hamad Bin Khalifa University, Qatar.
Program ini merupakan inisiatif perdana dari PCINU AS-Kanada dengan semangat mempersembahkan kontribusi pemikiran dari diaspora NU kepada masyarakat Indonesia.
“Kami ingin memberi sesuatu kepada teman-teman yang berada di Indonesia. Jadi semangat acara ini adalah semangat kami ingin mempersembahkan, dan ingin memberikan sesuatu yang itu bisa bermanfaat bagi teman-teman yang ada di Indonesia,” kata Annas, Mahasiswa Doktoral bidang Studi Agama di Harvard University, Cambridge, Massachusetts.
Menurutnya, pemilihan narasumber dilakukan dengan mempertimbangkan latar belakang mereka yang merupakan akademisi aktif di luar negeri sekaligus warga NU.
Moderator pun dipilih dari mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di berbagai negara dan kampus, untuk mencerminkan keragaman latar belakang keilmuan dan geografis.
Tema Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya dipilih karena terinspirasi dari salah satu judul buku Harun Nasution, meskipun panitia tidak sepenuhnya sependapat dengan isinya.
Selain itu, karena para pembicara memiliki latar belakang keilmuan yang beragam, sehingga tema ini dinilai paling relevan untuk mengakomodasi berbagai sudut pandang dalam membahas Islam.
“Karena pembicara kita punya bidang kajian yang beragam, jadi cocok kalau Islam dikaji dari berbagai bidang keilmuan dan aspeknya,” terang Annas.
Ia menegaskan bahwa Summer Course ini membuka ruang diskusi. Sebab ia melihat anak-anak Indonesia saat ini lebih suka bermain gawai dan membuka median sosial.
Fenomena itu, kata Annas, dikhawatirkan membuat generasi Indonesia tak lagi minat membaca buku, berdiskusi, menulis, berdialektika, dan berdebat.
"Ini untuk menjadi counter, menjadi pengingat bahwa, oke sebagian yang mau jadi influencer silakan, tapi jangan lupa kita harus tetap membaca buku, harus berdiskusi, harus berdialektika. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa membuka ruang diskusi. Mudah-mudahan nanti diskursus agama Islam dan diskusi studi Islam di Indonesia itu selalu ramai, tidak mandek, tidak lenyap ditelan oleh tren Tiktokan, Youtuban dan seterusnya," harap Annas.
Pendaftaran program ini terbuka untuk umum dengan biaya Rp100.000 untuk pendaftaran early bird sebelum 15 Juni 2025, dan Rp120.000 setelah tanggal tersebut.
Peserta akan mendapatkan ilmu dan e-sertifikat sebagai bentuk penghargaan. Pendaftaran dapat dilakukan melalui tautan https://bit.ly/PCINUASK_summercourse.
Informasi lebih lanjut dapat diperoleh dengan menghubungi kontak person Iffah (0822-3611-5959) atau Nanda (0851-2190-7542).
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
PBNU Rencanakan Indonesia Jadi Pusat Syariah Dunia
6
Khutbah Jumat: Jagalah Alam, Jangan Malah Merusaknya
Terkini
Lihat Semua