Internasional

Palestina Putuskan Akhiri Semua Kesepakatan dengan AS-Israel

Rab, 20 Mei 2020 | 22:00 WIB

Palestina Putuskan Akhiri Semua Kesepakatan dengan AS-Israel

Mahmoud Abbas mengatakan pemerintah Amerika bertanggung jawab penuh atas penindasan yang menimpa rakyat Palestina. (Foto: AFP)

Yerusalem, NU Online
Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, mendeklarasikan bahwa pihaknya mengakhiri semua perjanjian dan kesepakatan dengan Amerika Serikat (AS) dan Israel pada Selasa (19/5). Abbas menyampaikan pengumuman selama pertemuan darurat di Ramallah yang membahas rencana pencaplokan Israel atas Tepi Barat yang diduduki.

Abbas menuturkan, keputusan tersebut termasuk perjanjian keamanan dengan Israel, juga yang ditetapkan dalam Kesepakatan Oslo yang ditandatangani pada tahun 1993.

"Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Negara Palestina (PO), mulai hari ini, dibebaskan dari semua perjanjian dan kesepakatan dengan pemerintah Amerika dan Israel dan dari semua kewajiban berdasarkan pada pemahaman dan perjanjian tersebut, termasuk yang berkaitan dalam hal keamanan," kata Abbas, seperti diberitakan kantor berita Palestina, WAFA.

Menurut Abbas, upaya Israel menganeksasi Tepi Barat akan merusak peluang untuk solusi persoalan dua negara. Dia juga menyerang AS di bawah pemerintahan Donald Trump. Dikatakan, AS telah 'mengambil garis keras' terhadap Palestina, termasuk memindahkan Kedutaan AS ke Yerusalem.Ā 

Abbas menambahkan, pemerintah Amerika bertanggung jawab penuh atas penindasan yang menimpa rakyat Palestina. "Kami menganggap AS sebagai mitra utama pemerintah pendudukan Israel dalam semua keputusan dan tindakan agresif dan tidak adil terhadap rakyat kami," katanya.

Untuk diketahui, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada saat kampanye berjanji untuk mencaplok Lembah Yordania (Jordan Valley), Tepi Barat, bagian wilayah Palestina. Pada Ahad (17/5) kemarin, baru saja disumpah dalam pemerintahan baru setelah berkoalisi dengan mantan pesaingnya, Benny Gantz. Dengan demikian, pemerintah Israel bisa membahas pencaplokan Tepi Barat mulai Juli mendatang.

"Jika saya mendapat mandat dari Anda semua, masyarakat Israel, maka saya akan memastikan kedaulatan Israel di Lembah Yordania dan juga Laut Mati utara," kata Netanyahu, dikutip dari laman AFP, Rabu, 11 September 2019 lalu.

Tepi Barat diduduki Israel pada Perang Enam Hari pada 1967 silam. Saat ini, ada sekitar 500 ribu pemukim Israel yang menetap di di wilayah pendudukan Tepi Barat.Ā 
Ā 
Pewarta: Muchlishon
Editor: Kendi Setiawan