Internasional

Muslimat NU Malaysia Persembahkan Tumpeng pada “Gebyar Kemerdekaan”

NU Online  ·  Senin, 17 Agustus 2015 | 11:39 WIB

Selangor, NU Online 
Dalam rangka memperingati kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-70, Pimpinan Cabang Istimewa Muslimat NU Malaysia menyelenggarakan malam ”Gebyar Kemerdekaan” di kampung Payajaras Hilir, Sungai Buloh, Malaysia pada Ahad (16/8). 
<>
Ketua Muslimat NU Malaysia, Mimin Mintarsih, beserta jajarannya mempersembahkan tumpeng kemerdekaan. Ia mengaku sangat senang sekali dengan diadakannya acara ini. Ia menilai kegiatan semacam itu sebagai salah satu sarana untuk tetap mempertahankan nasionalisme bagi warga Indonesia di Malaysia. 

Meski sempat diguyur hujan, kegiatan kerja sama dengan Ikatan Komunitas Merah Putih (IKMP) dan Paguyuban Solidaritas Masyarakat Jawa (PASOMAJA) tersebut, tidak  menyurutkan ratusan masyarakat Indonesia untuk turut serta.

Dalam sambutan, ketua panitia acara Yandi Purnama menegaskan bahwa acara ini tidak hanya sebagai peringatan kemerdekaan saja, tetapi juga sebagai ajang silaturahim dan memperkokoh ukhuwah masyarakat Indonesia di Malaysia. 

“Selain untuk memperingati hari kemerdekaan dan mengenang jasa para pahlawan, kita jadikan acara malam hari ini sebagai sarana untuk bersilaturahim dan menguatkan ukhuwah antara kita,” katanya.

Acara yang disponsori AURA JPS Cargo dan Telekomunikasi Indonesia itu dimulai pukul 14.30 dengan lomba karaoke lagu kebangsaan, Hari Merdeka. Lomba tersebut diikuti 18 peserta dari berbagai tempat seperti Seremban, Ipoh, Perak, kampung sekitar. 

Dewan juri yang terdiri dari seorang guru kesenian di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur dan dua orang staf KBRI memutuskan Junaidi, perwakilan dari IKMP, sebagai juara pertama. Sementara Putri, dari masyarakat sekitar sebagai juara dua. Dan Sri Maya, perwakilan Muslimat NU juara ketiga. Masing-masing juara mendapatkan hadiah uang tunai sebesar RM 300, RM 200 dan RM 150.

Ketua IKMP Sarof Namat berpesan dalam pidatonya untuk tetap memupuk rasa solidaritas sesame WNI dan menjaga nama baik bangsa di negeri jiran ini.


Acara terus berlanjut sampai tengah malam yang diisi dengan istighasah dan pebacaan doa bersama serta hiburan rakyat. Sebagai acara puncak yaitu pemotongan tumpeng kemerdekaan tepat pukul 24.00 yang dihiasi dengan gelegar kembang api. (Red: Abdullah Alawi)