Internasional

Mesir Terapkan Aturan Jam Malam Selama Ramadhan

Kam, 23 April 2020 | 18:00 WIB

Mesir Terapkan Aturan Jam Malam Selama Ramadhan

(Foto: egyptianstreets.com)

Jakarta, NU Online
Pemerintah Mesir menerapkan aturan jam malam selama bulan suci Ramadhan demi mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Aturan tersebut akan dimulai dari pukul sembilan malam hingga enam pagi waktu setempat. Atau satu jam lebih pendek dari sebelumnya, yaitu mulai pukul delapan malam hingga enam pagi. 

Diberitakan Arab News, Kamis (23/4) Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly mengatakan bahwa beberapa pembatasan dalam aturan jam malam selama Ramadhan akan dilonggarkan. Misalnya, diizinkannya toko atau restoran untuk mengirimkan makanan. Tapi jika infeksi virus corona melebihi prediksi, maka otoritas terkait akan kembali memberlakukan pembatasan tersebut.  

Aturan jam malam ini akan ditinjau kembali oleh pemerintah dalam dua pekan ke depan, untuk memutuskan apakah aturannya diteruskan atau tidak.

Di Mesir, 1 Ramadhan 1441 H jatuh pada Jumat, 24 April 2020. Buka puasa di sana sekitar pukul 06.30 petang dan memungkinkan keluarga untuk berkumpul. Namun selama Ramadhan, semua kegiatan komunal seperti shalat berjamaah di masjid, buka puasa bersama, dan bahkan kegiatan sosial bersama dilarang. 

Tidak hanya itu, Kementerian Wakaf juga akan melarang kegiatan iktikaf di masjid pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Sebagaimana diketahui, umat Muslim di seluruh dunia biasanya iktikaf di masjid pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan untuk menjemput lailatul qadar (malam kemuliaan).  
 
Menteri Wakaf Mesir Muhammad Mukhtar Jumaa mengatakan, masjid-masjid di Negeri Piramida itu juga tidak dibuka selama Ramadhan, kecuai jika tidak ada lagi kasus virus corona. 

Untuk diketahui, otoritas Mesir telah menutup masjid dan gereja sejak 21 Maret lalu dan hingga kini belum dibuka kembali. Sejak saat itu, semua pusat perbelanjaan, toko, kafe, dan restauran harus sudah tutup pada pukul lima sore dan tutup total pada Kamis dan Jumat.
 
Selain itu, aktivitas belajar mengajar di sekolah dan universitas diliburkan, sejumlah penerbangan dihentikan, dan sektor publik didesak untuk mengurangi jumlah karyawan yang kerja di kantor.

Pewarta: Muchlishon
Editor: Kendi