Internasional

Menilik Masjid Katedral Moskow, Megah dan Tertinggi di Rusia

Sen, 13 Maret 2023 | 15:15 WIB

Menilik Masjid Katedral Moskow, Megah dan Tertinggi di Rusia

Masjid Katedral Moskow di distrik Meshchansky di Jalan Pereulok Vypolzov, Moskva, Rusia. (Foto: Bridge to Moscow)

Jakarta, NU Online
Sejak kemunculannya pertama kali di jazirah Arab, Islam terus mengalami perkembangan hingga kini. Pengikutnya terus bertambah dalam jumlah besar dan tersebar di berbagai belahan dunia, tak terkecuali Rusia.

 

Keberadaan Islam di negara dengan populasi penduduk Muslim sebesar 13,5 persen itu terdeteksi salah satunya melalui situs peribadatan umat Islam, yaitu masjid Rusia yang tersohor adalah Masjid Katedral Moskow.

 

Melansir dari Bridge to Moscow, Masjid Katedral dibangun megah dan menjadi pusat kebudayaan Islam di Moskow. Masjid Katedral pertama kali dibangun pada tahun 1904, kemudian pada tahun 2005 pemerintah setempat memutuskan untuk merenovasinya. Setelah direkonstruksi, masjid ini tumbuh 20 kali lipat dengan luas 18,9 ribu meter persegi dan dapat menampung lebih dari 10 ribu jamaah.

 

Masjid yang terletak di distrik Meshchansky di Jalan Pereulok Vypolzov, Moskva, Rusia itu dibangun untuk melambangkan persahabatan antara masyarakat Rusia dan Tatar. Dua menara tertinggi Masjid Katedral mirip dengan Menara Spassky Kremlin Moskwa dan menara miring Kremlin Kazan.

 

Masjid Katedral ini menampilkan interiornya yang mewah. Kombinasi mencolok dari marmer putih murni dengan pola zamrud, hijau, biru, dan emas, serta ukiran batu dan kayu yang apik menambahkan kesan elegan.

 

Dari luar, dinding masjid dilapisi dengan marmer abu-abu dari Kanada yang didesain tahan terhadap suhu ekstrem. Jendela lanset tinggi dan sempit ditutupi panel dengan ornamen warna biru yang sama dengan Masjid Katedral tua.

 

Sementara itu, masjid ini juga dilengkapi dengan Museum Islam yang terletak di lantai tiga dan bebas untuk dikunjungi. Di sini, para jamaah bisa melihat langsung manuskrip Al-Qur’an tertua dan contoh kaligrafi Arab yang berasal dari abad ke-8 dengan munculnya tulisan Kufi.

 

Selain itu, museum ini juga berisi kotak penyimpanan abad ke-19 dari India untuk menyimpan Al-Qur’an, kotak mutiara berbentuk masjid Yerusalem Dome of the Rock, pecahan penutup Ka'bah, dan faksimili dari manuskrip kuno dari Tashkent dan Istanbul.

 

Museum ini juga memiliki rambut Nabi Muhammad saw, yang dibawa dari Republik Chechnya, serta Al-Qur’an Perak atau "Silver Quran". Al-Qur’an perak adalah salinan manuskrip abad ke-8 yang terbuat dari perak murni.

 

Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi