Imbas Serang Ukraina, Rusia Dihujani Sanksi dari Ekonomi hingga Olahraga
Ahad, 27 Februari 2022 | 10:45 WIB
Ilustrasi: warga di negara Slovenia berunjuk rasa menolak invasi Rusia ke Ukraina. (Foto: Borut Zivulovic/Antara/Reuters)
Patoni
Penulis
Jakarta, NU Online
Sejumlah lembaga olahraga dan atlet ramai-ramai mengecam Rusia karena menginvasi Ukraina. Para pesepakbola bahkan secara terbuka memberikan dukungan moral untuk Ukraina sebelum melakukan kick-off. Seperti terjadi di liga-liga besar di Benua Eropa, termasuk di Liga Skotlandia.
Para pesepakbola memberikan dukungan dengan berbagai cara, termasuk dukungan dari para suporter. Ada yang membentangkan bendera Ukraina, membawa poster dan tulisan “peace”, “stop war”, dan "no war in Ukraine", serta menaikkan bendera Ukraina, termasuk di papan iklan berjalan di pinggir lapangan dengan menampakkan tulisan “love Ukraine”.
Imbas dari serangan tersebut, perhelatan besar olahraga yang bertempat di Rusia juga dibatalkan dan dipindahkan. Di antaranya ialah UEFA membatalkan laga Final Liga Champions 2022 yang sedianya dihelat di Gazprom Arena Saint Petersburg dan dipindah Saint Denis Paris. UEFA juga memindahkan beberapa laga sepakbola Liga Eropa yang mempertandingkan klub Rusia di babak 16 besar.
Bahkan, saking kerasnya respons Pemerintah Inggris terhadap invasi Rusia, pemilik Chelsea, Roman Abramovich asal Rusia harus rela melepaskan kepemilikan klub yang berbasis di London itu.
Abramovich dikenal sebagai taipan yang royal untuk menyulap Chelsea menjadi klub besar bertabur juara sejak 2004. Terakhir, Chelsea berhasil menggondol Piala Dunia Antarklub FIFA 2021 di Dubai, Uni Emirat Arab. Kini, kepemilikan Chelsea diserahkan pada Yayasan Amal milik klub.
Kemudian, federasi motor internasional (FIM) membatalkan balapan Formula 1 di Sochi. Lalu federasi voli dunia (FIVB) juga memindahkan Kejuaraan Dunia Bola Voli (Volleyball World Championships) 2022 dan satu tuan rumah Liga Bola Voli Antar-Negara (Volleyball Nations League) 2022.
Sebelum kasus invasi ke Ukraina, Rusia sebetulnya masih menjalani sanksi dari badan doping dunia yang berimbas atlet-atlet mereka dilarang mengatasnamakan negara sehingga selama ini yang dikibarkan hanya bendera masing-masing federasi olahraga di Rusia, bukan bendera Rusia.
Selain sanksi dari insan olahraga dan atlet dunia, Rusia juga dihujani sanksi ekonomi dari negara-negara besar. Negara-negara yang memberikan sanksi ekonomi pada Rusia ialah Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Inggris, Jepang, Australia, Kanada, Uni Eropa, dan Asia Pasifik secara umum.
Dikutip dari AFP, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengumumkan penghentian proyek pipa gas Nord Stream 2. Pipa sepanjang 1.230 kilometer (km) itu dapat mengalirkan gas alam dari Rusia ke Jerman.
"Kedengarannya teknis, tapi ini langkah administratif yang diperlukan agar tak ada sertifikasi pipa. Tanpa sertifikasi ini, Nord Stream 2 tak bisa mulai beroperasi," kata Scholz.
Dikutip Associated Press, Amerika Serikat juga memberikan sanksi berat dengan membekukan sektor jasa keuangan dan dua bank raksasa milik Rusia (Bank pembangunan negara Vnesheconombank VEB dan Perusahaan Saham Gabungan Publik Promsvyazbank PSB). AS juga memblokir perjalanan bagi Vladimir Putin dan Menlu Rusia Sergei Lavrov.
Selain sanksi di bidang teknologi, AS juga melarang raksasa energi Gazprom dan 12 perusahaan besar Rusia untuk mengambil utang atau menambah modal lewat pasar keuangan barat.
Menyikapi sanksi tersebut, Rusia bersumpah akan memberikan respons dengan kuat terhadap sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS). Demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Rusia.
"Tidak boleh ada keraguan, sanksi akan menghasilkan respons yang kuat, tidak harus simetris, tetapi diperhitungkan dengan baik dan menyakitkan bagi pihak Amerika," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan dilansir Sputnik.
Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
PBNU Tunjuk Ali Masykur Musa Jadi Ketua Pelaksana Kongres JATMAN 2024
2
Ulama Sufi Dunia Syekh Muhammad Hisham Kabbani Wafat dalam Usia 79 Tahun
3
GP Ansor DIY Angkat Penjual Es Teh Sunhaji Jadi Anggota Kehormatan Banser
4
Ricuh Aksi Free West Papua, PWNU DIY Imbau Nahdliyin Tetap Tenang dan Tak Terprovokasi
5
Khutbah Jumat: Meraih Keselamatan Akhirat dengan Meninggalkan 6 Perkara
6
GP Ansor Jatim Ingin Berangkatkan Umrah Bapak Penjual Es Teh yang Viral dalam Pengajian Gus Miftah
Terkini
Lihat Semua