Internasional

Liga Muslim Dunia: Moderasi dan Toleransi, Pilar Utama Islam

NU Online  ·  Rabu, 6 September 2017 | 07:00 WIB

Liga Muslim Dunia: Moderasi dan Toleransi, Pilar Utama Islam

Sumber foto: themwl.org

Makkah, NU Online
Moderasi dan toleransi dalam Islam adalah pilar utama. Penyimpangan apa pun terhadapnya berasal dari ketidaktahuan atau gagasan yang keliru. Moderasi dan toleransi adalah ciri khas umat Islam sepanjang sejarah yang sejalan dengan Al-Qur’an dan Sunnah.

Demikian di antara gagasan pokok forum Liga Muslim Dunia yang digelar pada musim haji ini di Mina, Arab Saudi, dengan mengusung tema "Moderasi dan Toleransi dalam Islam: Teks dan Realitas", sebagaimana dikutip Arab News, Rabu (6/9).

Forum tersebut dihadiri para utusan dari berbagai negara seperti Mufti Agung Mesir Shawqi Allam, Mufti Al-Quds dan Palestina Syekh Mohammed Ahmed Husain, Mufti Agung Republik Chechen Syekh Salah Medjiyev, Mufti Agung Arab Saudi Abdul Aziz bin Abdullah Al-Asheikh, serta sejumlah ilmuwan dari 72 negara Arab dan Islam.

Dalam pidato pembukaan di forum tersebut, Al-Asheikh menekankan bahwa moderasi, keadilan dan toleransi adalah ciri utama dari ajaran Islam dan Nabi Muhammad SAW. Ia juga menyerukan kepada para ilmuwan, pendakwah, intelektual, dan penulis untuk menunjukkan sisi moderasi dan toleransi dalam Islam

Sementara itu Shawqi Allam mengatakan, Islam adalah peradaban yang masuk ke hati mendahului tubuh. “Kita telah melihat dalam sejarah kita bagaimana para sahabat dan tabi’in ketika mereka keluar dari Jazirah Arab tidak hanya lewat khutbah tapi menerjemahkan makna Islam dalam bentuk perilaku yang memikat hati,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Mufti Agung Chechnya Syekh Salah Medjiyev. Ia mengatakan, Allah menggambarkan umat Islam sebagai umat moderat dan oleh karena itu umat Islam mendapat derajat tertinggi dari Tuhan.

Dia mengatakan bahwa teks-teks syariah banyak mempromosikan toleransi. Ia berpendapat gagasan dan teror takfiri menyebabkan pertumpahan darah dan kehancuran.

Forum Liga Muslim Dunia berlangsung pada Sabtu (2/9). Pertemuan lembaga non-pemerintah yang didirikan di Makkah pada tahun 1962 tersebut juga diwarnai ucapan selamat untuk pemerintah Arab Saudi yang sukses menyelenggarakan ibadah haji tahun ini. (Red: Mahbib)