Internasional

Ledakan Terjadi di Bandara Yaman, 27 Orang Dikabarkan Meninggal

Rab, 30 Desember 2020 | 21:15 WIB

Ledakan Terjadi di Bandara Yaman, 27 Orang Dikabarkan Meninggal

Ledakan terjadi di Bandara Aden, Yaman. (Foto: AFP)

Jakarta, NU Online

Ledakan Terjadi di Bandara Aden Yaman pada Rabu (30/12). Ledakan terjadi beberapa saat pesawat yang membawa menteri pemerintahan baru mendarat di bandara.


Dilaporkan Arab News, setidaknya 27 orang meninggal 40 orang luka-luka terkena ledakan tersebut. Tetapi Perdana Menteri Yaman Moeen Abdulmalik Saeed dan Menteri Informasi Yaman Moammar Al-Eryani menyatakan seluruh pejabat pemerintahan tidak ada yang terluka.


Eryani menuding ledakan itu sebagai aksi "pengecut" gerakan militan Houthi.

 


"Kami meyakinkan warga kami bahwa anggota kabinet pemerintahan baik-baik saja dan kami jamin serangan teroris pengecut oleh militer Houthi yang didukung Iran tidak akan menghalangi kami menjalankan tugas patriotik," ujar Eryani dalam unggahan akun Twitternya.


Sumber AFP menyebut jumlah korban kemungkinan akan meningkat. Sebuah organisasi kemanusiaan medis internasional independen, Doctors Without Borders, tengah menyiapkan rencana penanganan kesehatan bagi korban dalam jumlah besar.


Ledakan pertama terjadi di terminal bandara. Tak lama setelahnya, ledakan kedua kembali terjadi ketika orang-orang berusaha menolong korban yang terluka. Suara tembakan sesekali terdengar setelahnya.

 


Juru bicara pemerintah Yaman Rajih Badi meminta investigasi internasional atas serangan teroris yang ia sebut menargetkan seluruh anggota kabinet.


"Ini terlalu cepat untuk menuding pihak manapun sebelum investigasi mengungkap siapapun yang mengeksekusi serangan, termasuk (menuding) Houthi," ujar Badi kepada AFP.


Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi melantik kabinet pemerintah baru Yaman pada Sabtu (26/12) lalu di Riyadh, Arab Saudi. Kabinet itu terdiri dari perwakilan wilayah utara dan selatan Yaman.


Pemerintahan baru itu diharapkan bisa mengakhiri perebutan kekuasaan antara pendukung Hadi dan kelompok separatis yang telah membawa Yaman ke krisis kemanusiaan selama bertahun-tahun.


Pewarta: Fathoni Ahmad

Editor: Muchlishon