Kiai Said Asrori Jelaskan Hakikat Thawaf Ifadhah, Sai, dan Tahallul Akhir bagi Jamaah Haji
NU Online · Selasa, 10 Juni 2025 | 22:00 WIB

Katib Aam PBNU dan Anggota Amirulhaj Indonesia, KH Akhmad Said Asrori. (Foto: NU Online/Patoni/MCH 2025)
Patoni
Penulis
Makkah, NU Online
Fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) telah selesai pada Senin (9/6/2025). Kini jamaah haji tengah fokus mengerjakan rukun pungkasan yaitu thawaf ifadhah, sai, dan tahallul akhir.
Jamaah haji Indonesia mulai berbondong-bondong ke Masjidil Haram pada Selasa (10/6/2025) menggunakan bus shalawat yang sudah beroperasi kembali.
Lalu apa makna dari thawaf ifadhah, sai, dan tahalul akhir?
Anggota Amirulhaj Indonesia yang juga Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Akhmad Said Asrori menjelaskan, thawaf ifadhah merupakan bagian dari upaya jamaah haji mengagungkan ayat-ayat Allah yang di situ ada kiblatnya umat Islam dari seluruh dunia.
"Itu menunjukkan umat Islam bersatu pada kiblat yang sama. Ka'bah ini sebagai poros pemersatu umat Islam sedunia. Sebagai lambang dan ketaatan kita kepada Allah," ujar Kiai Said Asrori di Makkah, kemarin.
Thawaf ini, lanjutnya, merupakan rukun haji yang tidak bisa ditinggalkan oleh jamaah haji. Dia menegaskan bahwa thawaf ifadhah sebanyak 7 putaran dan ini harus memenuhi syarat dan rukunnya.
"Tentu jamaah haji sudah mendapatkan manasik tentang syarat dan rukun ini, maka mari penuhi syarat dan rukunnya sehingga sempurna ibadah haji kita," ucap Kiai Said.
Ia juga menjelaskan tentang sai. Setelah thawaf kemudian sai antara bukit Shafa dan Marwah. Menurutnya, lari-lari kecil dalam sai ialah sebagai pelajaran bahwa hidup harus berikhtiar.
"Sai juga mengajarkan bahwa hidup harus berusaha mencapai ridha Allah untuk mencapai maqshidul husna, tujuan-tujuan yang baik dalam segala hal," ucap Kiai Said Asrori.
Keinginan-keinginan yang baik itu harus diusahakan, imbuhnya, harus diperjuangkan.
"Namun hati kita juga harus bersandar kepada Allah sebab keberhasilan apapun yang kita inginkan, hakikatnya minallahi ta'ala," tuturnya.
Setelah sai, jamaah haji bertahallul atau memotong rambut. Tahallul, kata Kiai Asrori, sebagai tanda bahwa jamaah haji telah selesai dari seluruh rangkaian haji.
"Rangkaian haji selesai dan seluruh umat Islam yang berhaji insyaallah diampuni segala dosa-dosanya dan diterima tobatnya, dan inilah yang paling pokok, sehingga nanti setelah haji kita menjadi orang-orang yang baik," ujar Kiai Said Asrori.
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
3
Pentingnya Kematangan Pola Pikir dan Literasi Finansial dalam Perencanaan Keuangan
4
PBNU Rencanakan Indonesia Jadi Pusat Syariah Dunia
5
Sejarawan Kritik Penulisan Sejarah Resmi: Abaikan Pluralitas, Lahirkan Otoritarianisme
6
Sunnah Puasa Ayyamul Bidh di Pertengahan Bulan Dzulhijjah 1446 H Hari Ini dan Esok
Terkini
Lihat Semua