Internasional HAJI 2024

Keberangkatan Jamaah Haji Murur Didorong Lebih Awal Sebelum Kemacetan Bus di Jalur Muzdalifah-Mina

Jum, 7 Juni 2024 | 09:00 WIB

Keberangkatan Jamaah Haji Murur Didorong Lebih Awal Sebelum Kemacetan Bus di Jalur Muzdalifah-Mina

Jamaah haji sedang menjalankan rangkaian ibadah di tanah suci Makkah. (Foto: NU Online/MCH/Alhafiz)

Makkah, NU Online

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1445 H/2024 M memilih waktu lebih awal untuk melakukan pergerakan jamaah dari Arafah melalui skema murur di Muzdalifah. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kepadatan atau kemacetan bus di jalur Muzdalifah-Mina.


Setelah melalui proses kajian, skema murur didahulukan. Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid menjelaskan alasan pergerakan lebih awal jamaah dari Arafah dengan skema murur di Muzdalifah ke Mina.


Menurut Subhan, alasan paling utama dalam pendahuluan murur di Muzdalifah adalah menghindari kepadatan dan masyaqqah (kesulitan) yang lebih besar. Sementara, jamaah yang ikut dalam skema murur ini masuk kategori risti, lansia, dan disabilitas.


“Kita dahulukan keberangkatannya untuk menghindari pertemuan jalur murur dan jalur taraddudi Muzdalifah-Mina. Jadi saat murur berjalan, jalur dari Arafah ke Muzdalifah dan Mina masih kosong,” kata Subhan di Makkah, Rabu (4/6/2024) sore waktu Arab Saudi (WAS).


Adapun pergerakan Arafah ke Muzdalifah baru dimulai setelah pukul 22.00 WAS, sedangkan pergerakan dari Muzdalifah ke Mina baru dimulai sekitar pukul 23.30 WAS.


Subhan menambahkan, keberangkatan jamaah dengan skema murur lebih awal memberikan waktu lebih longgar bagi jamaah risti, lansia, dan disabilitas untuk naik dan turun kendaraan, baik di Arafah maupun saat tiba di Mina.


Jadwal murur lebih awal, kata Subhan, juga akan menghindari penumpukan kedatangan jamaah haji di Mina.


“Tetapi meski tiba lebih awal, jamaah risti, lansia, dan disabilitas, cenderung tidak beraktivitas keluar masuk tenda sehingga tidak mengganggu lalu lintas,” kata Subhan.


PPIH Arab Saudi 2024 saat ini terus mendorong petugas kloter dan sektor untuk menyosialisasikan jadwal dan skema keberangkatan ini kepada jamaah. Para konsultan dan pembimbing ibadah akan memberikan penguatan dan pemahaman kepada jamaah terkait skema murur, menyusul puncak haji sekitar 10 hari lagi.


Sebelum ditetapkan, Kementerian Agama RI telah melakukan serangkaian pembahasan mengenai skema murur ini dengan otoritas Arab Saudi. Menurut Subhan, sudah lebih dari lima kali dilakukan pembahasan, antara lain dengan pihak Masyariq dan Naqabah (Organda Saudi).


Pertemuan itu diwakili oleh Pengendali Teknis Layanan Luar Negeri PPIH Arab Saudi 2024 Subhan Cholid, Konsul Haji KJRI Jeddah Yusron Ambary, Ketua PPIH Arab Saudi 2024 Nasrullah Jasam. Dalam proses pembahasan dan kajian ini, PPIH Arab Saudi juga telah berkirim surat ke Kementerian Umrah dan Haji Kerajaan Arab Saudi.


Di Tanah Air, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI Hilman Latief melakukan safari ke sejumlah ormas untuk mendiskusikan masalah fiqih murur ini. Hilman berkonsultasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).