Internasional

Kala Pesan-Pesan Damai R20 dan PBNU Berkumandang di Rusia

Kam, 21 September 2023 | 18:23 WIB

Kala Pesan-Pesan Damai R20 dan PBNU Berkumandang di Rusia

Wasekjen PBNU M. Najib Azca berbicara di hadapan peserta St. Petersburg International Religious Forum 2023. Ia hadir sebagai perwakilan PBNU. Acara tersebut digelar pada 12-15 September 2023 di Hotel Grand Emerald, St. Petersburg, Rusia. (Foto: Dok. M. Najib Azca)

Wakil Sekjen PBNU sekaligus Juru Bicara R20, M Najib Azca, mewakili PBNU dalam acara St. Petersburg International Religious Forum di Rusia pada 12-15 September 2023. Ia tidak hanya mengikuti forum, tapi juga mengampanyekan hasil-hasil R20 kepada komunitas keagamaan di sana. Berikut adalah reportase langsung dosen senior Program Studi Sosiologi Fisipol UGM itu dari negeri eks Uni Soviet.



Jauh dari hiruk-pikuk politik menjelang Pemilihan Presiden di Tanah Air, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengirimkan pesan damai ke Rusia. Momentumnya adalah St. Petersburg International Religious Forum (SPIRF) 2023. Acara yang diikuti oleh sekitar 100 tokoh berbagai agama dari berbagai negara tersebut berlangsung pada 12-15 September 2023 di Hotel Grand Emerald, St. Petersburg.

 

Dalam acara bertajuk “Religious Values in the Modern World” itu, saya hadir sebagai representasi PBNU sekaligus mewakili Ketua Umum PBNU. Selain bertindak sebagai pembicara, saya juga memanfaatkan momen ini untuk menyampaikan buku prosiding R20 terbitan PBNU dan UGM Press kepada sejumlah tokoh agama di Rusia.

 


Forum Internasional Lintas Agama

Acara dimulai pada Rabu (13/9/2023) pukul 10.00 waktu setempat dengan pidato pembukaan oleh Mufti Ravil D. Pancheev, Ketua Dewan Keagamaan Muslim St. Petersburg dan Kawasan Rusia Barat Laut. Selain perwakilan dari pemerintah, parlemen, dan akademisi Rusia, Mufti Syekh Albir Rifkatovich Krganov, Ketua Dewan Spiritual Muslim Rusia, juga memberikan pidato dalam kesempatan itu. Tahun lalu, ia sempat berkunjung ke Indonesia dan menemui Rais ‘Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar di Surabaya.
 
Sambutan dari Patriark Kirill, pemimpin tertinggi Gereja Kristen Ortodoks untuk Moskow dan Seluruh Rusia, disampaikan oleh Pendeta Archimandrite Philaret Bulekov, Wakil Ketua Departemen Hubungan Eksternal Patriarkat Moskow. Ia menyampaikan komitmen dan dukungan penuh gerejanya untuk penyelenggaraan forum internasional dialog para pemimpin agama tersebut.

 

Rektor Universitas St. Petersburg, Prof. Nikolay Kropacev, juga hadir menyampaikan pidato dan dukungan terhadap penyelenggaraan acara ini. Sementara itu, Sekretaris Jenderal Rabithah Alam Islami (RAI), Syekh Dr. Mohammad bin Abdul Karim Al-Issa, juga dijadwalkan menyampaikan sambutan. Namun demikian, Kepala Perwakilan RAI Rusia, Ahmad Faisal Elyussef, yang sedianya mewakili Syekh Al-Issa untuk memberi sambutan, tidak terlihat hadir.

SPIRF 2023 merupakan acara yang diselenggarakan bersama oleh Dewan Keagamaan Muslim St. Petersburg dan Kawasan Rusia Barat Laut; Majelis Spiritual Muslim Rusia; Departemen Hubungan Eksternal Patriarkat Moskow; Universitas St. Petersburg; dan Yayasan Dukungan untuk Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan, dan Keagamaan Islam.

 


Pesan Damai Islam Nusantara

Mendapatkan kesempatan berbicara pada sesi ketiga, saya menyampaikan perihal Islam yang berkembang di Indonesia dengan tradisi keagamaan yang berkarakter damai dan toleran. Penyebaran Islam yang dilakukan oleh para wali tidak melalui jalan perang dan kekerasan, melainkan melalui kearifan termasuk dalam menghargai adat dan tradisi lokal. Saya mengutarakan pula bahwa pesan damai Islam Nusantara sudah dikembangkan NU sejak kelahirannya pada 1926.
 
Lebih lanjut, saya menggambarkan jamiah yang sudah berusia satu abad berdasarkan almanak hijriah itu sejak awal telah membangun pemikiran keagamaan yang seiring dengan semangat kebangsaan. Karena corak dan watak ajaran keagamaannya yang toleran dan terbuka, maka sebagian besar warga Muslim di Indonesia mengasosiasikan diri dengan NU—seperti yang dibuktikan oleh berbagai survei terkini.
 

Secara khusus, saya menyampaikan prakarsa damai PBNU melalui penyelenggaraan R20, forum tingkat tinggi para pemimpin agama yang menjadi acara resmi dalam rangkaian konferensi G20. Saya menggambarkan R20 sebagai forum pertama dalam diplomasi internasional yang melibatkan para pemimpin agama dalam ajang bergengsi G20. Karena itulah para pemimpin agama terkemuka di dunia menyambutnya secara antusias. Ini terlihat dari partisipasi para pucuk pimpinan keagamaan seperti Paus Fransiskus dari Gereja Katolik, Patriark Kirill dari Gereja Ortodoks Rusia, Sekjen RAI Syekh Al-Issa, Mufti Mesir Syekh Shawki Alam, dan Ketua Dewan Fatwa Uni Emirat Arab Syekh Abdallah ibn Bayyah.
 
Saya, yang bertindak pula sebagai Juru Bicara R20 dan editor buku prosiding R20, menukil ucapan Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf tentang tujuan R20:
 
The purpose of the R20 is to ensure that religion functions as a genuine and dynamic source of solutions, rather than problems, in the 21st century. Through the R20, we hope to facilitate the emergence of a global movement, in which people of goodwill of every faith and nation will help bring the world’s geopolitical and economic power structures into alignment with the highest moral and spiritual values, for the sake of all humanity.
 
Mengakhiri pidato, saya memberikan satu eksemplar buku prosiding R20 yang dicetak dengan sampul tebal edisi luks kepada Mufti Syekh Ravil D. Pancheev.

 


Roadshow Buku R20 di Rusia

Sebelum SPIRF 2023 dimulai, saya juga mengadakan pertemuan khusus dengan Metropolitan Gereja Ortodoks Rusia untuk Wilayah Tatarstan (semacam pemimpin gereja tingkat provinsi; selevel Uskup Agung dalam Gereja Katolik). Pada kesempatan tersebut, saya menyampaikan buku prosiding R20 yang telah diberi tanda tangan oleh KH Yahya Cholil Staquf untuk diberikan kepada Patriark Kirill. Dalam buku itu, pidato Patriark Kirill termuat pada halaman 71.


Dua buku prosiding R20 lain dengan autografi Gus Yahya disampaikan pula kepada Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarusia, Jose Antonio Morato Tavares, dan Wakil Duta Besar, Berlian Helmy, di Moskow. Ketika menyerahkan buku itu, saya didampingi Ketua PCINU Rusia, Amy Maulana, yang sedang menempuh studi doktoral di sana.


Kunjungan ke Moskow juga saya manfaatkan untuk menjajaki peluang kerja sama antara PBNU dengan Dewan Keagamaan Muslim Federasi Rusia (DKMFR). Saya sempat mengadakan pertemuan dengan Mr. Galeev Ildar, Wakil Ketua Dewan Mufti Rusia yang juga Direktur Hubungan Internasional DKMFR.


Sesudah lima hari berada di sana, saya kembali ke Tanah Air dengan membawa surat dari Mufti Syekh Ravil Gainutdin, Ketua Dewan Keagamaan Muslim Federasi Rusia, yang ditujukan kepada KH. Yahya Cholil Staquf. Surat ini berisi ajakan kerja sama, bahkan sudah disertai draf memorandum of understanding, antara lembaga tersebut dengan PBNU.