Nasional

Cerita Gus Yahya Inisiasi Forum R20 Bergandengan dengan Forum G20

Kam, 18 Agustus 2022 | 21:00 WIB

Cerita Gus Yahya Inisiasi Forum R20 Bergandengan dengan Forum G20

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menyelenggarakan Forum Religion Twenty (R20) pada awal November 2022 mendatang. Kegiatan ini diinisiasi oleh Gus Yahya untuk membahas perihal kehidupan beragama yang masih menjadi bagian dari problem di dunia.


"Kita berinisiatif dan bukan ditunjuk," kata Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf kepada NU Online di ruangannya di Gedung PBNU Lantai 3, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta.


Pemikiran ini kemudian disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Dalam pertemuan, kiai yang akrab disapa Gus Yahya itu meminta agar forum tersebut digelar bergandengan dengan forum G20 yang bakal digelar di bulan yang sama. Sebagaimana diketahui, Indonesia menjadi Presidensi G20.


"Kita punya gagasan soal ini lalu saya menghadap presiden minta izin untuk nebeng di G20. Presiden mengizinkan," jelas Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.


Persetujuan dari Presiden Jokowi ini, menurutnya, karena memang forum R20 menambah keistimewaan G20 yang digelar Indonesia, selain karena tidak mengganggu agenda di dalamnya.


"Jokowi mengizinkan karena kita juga tidak punya agenda yang mengganggu agenda G20-nya itu sendiri," katanya.


Langkah Gus Yahya untuk melaksanakan R20 tentu tidak berhenti di situ. Ia langsung menemui para pembantu presiden, yaitu menteri-menteri yang memiliki kaitan langsung dengan inisiatif itu.


Menurutnya, forum R20 ini menambah keistimewaan dari forum G20. "Lalu saya bicara dengan menteri-menteri terkait dengan semuanya karena apapun juga R20 ini akan ikut membantu menambahkan privilege bagi forum G20 itu sendiri," ujarnya.


Setelah ini, Gus Yahya sudah berancang-ancang untuk membuat hal yang lebih maju lagi. "Ke depan tentu kalau ini berhasil kami akan melakukan upaya-upaya yang lebih progresif, ya," pungkas kiai kelahiran Rembang 56 tahun lalu itu.


Tentang Forum G20

Dikutip dari lama resmi Kominfo, Forum G20 merupakan forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia.


Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.


G20 dibentuk pada 1999 atas inisiasi anggota G7. Forum G20 merangkul negara maju dan berkembang untuk bersama-sama mengatasi krisis, terutama yang melanda Asia, Rusia, dan Amerika Latin. Adapun tujuan G20 mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif. 


G20 bermula dari pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. Namun, sejak 2008, G20 menghadirkan Kepala Negara dalam KTT dan pada 2010 dibentuk pula pembahasan di sektor pembangunan.


Sejak saat itu G20 terdiri atas Jalur Keuangan (Finance Track) dan Jalur Sherpa (Sherpa Track). Sherpa diambil dari istilah untuk pemandu di Nepal, menggambarkan bagaimana para Sherpa G20 membuka jalan menuju KTT (Summit).


Pewarta: Syakir NF

Editor: Fathoni Ahmad