Internasional

Hazza Al-Mansoori, Astronot Pertama Arab Capai Stasiun Antariksa Internasional

Kam, 3 Oktober 2019 | 09:00 WIB

Hazza Al-Mansoori, Astronot Pertama Arab Capai Stasiun Antariksa Internasional

Hazza al-Mansoori, astronot pertama Arab yang mengorbit di Stasiun Antariksa Internasional. (Foto: getty images via aljazeera)

Abu Dhabi, NU Online
Seorang astronot berkebangsaan United Arab Emirates (UEA), Hazza al-Mansoori (35), telah membuat sejarah sebagai orang Arab pertama yang mencapai Stasiun Antariksa Internasional (ISS). Dia menggunakan pesawat ruang angkasa Soyuz MS-15 Rusia yang diterbangkan dari Bandar Antariksa Baikonur, ‎Kazakhstan, pada Rabu (25/9) lalu. 

Hazza tidak sendirian dalam misi tersebut. Dia ditemani kosmonot Rusia Oleg Skripochka dan astronot NASA Jessica Meir. Mereka berhasil berlabuh di Stasiun Antariksa Internasional setelah perjalanan enam jam.
 
Pada Juni 2018, badan antariksa Rusia, Roscosmos State Space Corporation dan Pusat Antariksa Mohammed bin Rashid dari UEA menandatangani sebuah perjanjian untuk menerbangan astronot pertama negera beribukotakan Abu Dhabi tersebut ke luar angkasa.  

Al-Mansoori mendapatkan dukungan dari banyak pihak atas apa yang dia sebut sebagai ‘misi impiannya.’ Di Dubai, orang-orang berkumpul di Pusat Luar Angkasa Mohammed Bin Rashid untuk menyaksikan peluncuran. Mereka melontarkan sorak-sorai dan menjuluki al-Mansoori sebagai pahlawan nasional. Dia berada di Stasiun Antariksa Internasional selama sepekan dan mendarat di bumi pada Kamis, 3 Otober 2019. 

Pada Desember 2017 lalu, Pusat Antariksa Mohammed bin Rashid meluncurkan program astronot pertama. Hazza adalah satu dari 4.022 orang dari 38 bidang pekerjaan yang mendaftar dalam program tersebut. Dan dia lah kandidat yang berhasil lolos setelah menjalani serangkaian seleksi.  

“Saya bangga bisa mewakili UEA dan negara-negara Arab di ISS,” kata Hazza.

Diketahui, baru ada dua orang dari Jazirah Arab-selain Hazza-yang pernah ke luar angkasa. Mereka adalah Pangeran Sultan bin Salman Abdulaziz al-Saud dari Arab Saudi dan pilot angkatan darat Suriah Mohamed Faris. Pangeran Sultan terbang dengan misi pesawat ulang-alik AS pada tahun 1985. Sementara Faris terbang dua tahun setelahnya dan menghabiskan satu pekan di stasiun ruang angkasa Mir Uni Soviet.

UEA juga telah mengumumkan tujuannya untuk menjadi negara Arab pertama yang mengirimkan penyelidikan tanpa awak untuk mengorbit di Mars pada 2021. Program tersebut diberinama ‘Hope’.
 

Penulis: Muchlishon
Editor: Alhafiz Kurniawan