Internasional

Gus Yahya Napak Tilas Misi Gus Dur ke Amerika Serikat

Rab, 13 Desember 2023 | 07:00 WIB

Gus Yahya Napak Tilas Misi Gus Dur ke Amerika Serikat

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat berkunjung ke Salt Lake City dan bertemu dengan sejumlah pemimpinan Gereja LDS. (Foto: dok. PBNU)

Salt Lake City, NU Online

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf melakukan kunjungan ke Amerika Serikat. Di tengah cuaca dingin yang menunjukkan suhu 4 derajat celcius di kota Salt Lake City, Utah, AS, Gus Yahya bertemu pemimpin The Church of Jesus Christ of Latter-Day Saints (LDS), Pendeta Dallin H. Oaks, First Presidency Gereja LDS.


Gus Yahya dan Pendeta Oaks melakukan pertemuan selama 30 menit. Dia menyerahkan buku Proceeding R20 kepada Pendeta Dallin Oaks. Sementara Pendeta Oaks menyerahkan cindera mata berupa miniatur Pohon Kehidupan (Tree of Life). 


Pertemuan tersebut merupakan lanjutan dari rapat kerja selama 1,5 jam yang dilakukan sebelumnya di CAB West Board Room dipimpin oleh Elder Bednar.


Dalam pertemuan tersebut Gus Yahya menyampaikan bahwa yang dilakukannya merupakan ikhtiar napak tilas perjalanan dan misi yang sebelumnya dilakukan oleh KH Abdurrahman Wahid, Ketum PBNU (1984-1998) dan Presiden Indonesia ke-4 (1999-2001). 


“Kami murid-murid Gus Dur,” ucap Gus Yahya.


Dia menyampaikan bahwa dirinya ingin merajut hubungan yang lebih baik dengan pimpinan Gereja LDS (atau acap disebut dengan Gereja Mormon) dalam membangun perdamaian.


Tak lama setelah lengser dari kursi presiden, Gus Dur melakukan muhibah ke Salt Lake City dan bertemu dengan sejumlah pemimpinan Gereja LDS.


Dalam pertemuan tersebut, Gus Yahya juga menyampaikan gagasan dan tawaran kerja sama untuk menjadikan agama sebagai sumber inspirasi dalam menyelesaikan sejumlah isu global, sebagai kelanjutan dari agenda Religion Summit-20 (R20).


Gus Yahya juga mengajak para pemimpin Gereja LDS untuk membentuk poros kekuatan agama bagi perdamaian, termasuk dengan mendukung dan mengokohkan Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (HAM).


Kunjungan Gus Yahya tersebut merupakan bagian dari rangkaian agenda di sejumlah kota di Amerika Serikat, termasuk menghadiri acara akademik yang diselenggarakan di Universitas Princeton di New Jersey.


Acara yang menghadirkan sejumlah tokoh akademik dan agama terkemuka di Amerika Serikat tersebut bertajuk, The Future of the Universal Declaration of Human Rights: Toward a Global Consensus that the UDHR Embodies a Civilizational Vision that the World,s Deiverse Peoples, Faiths and Nations Should Strive to Fulfil.

 

Acara tersebut akan berlangsung pada 13-14 Desember 2023 dipimpin oleh Profesor Robert P. George, McCormick Chair in Jurisprudence dan Direktor James Madison Program di Universitas Princeton.


Dalam kunjungan-kunjungan itu, Gus Yahya didampingi Wakil Ketua Umum PBNU, Habib Hilal Al Aidid, Wakil Sekjen PBNU M. Najib Azca, dan Wakil Ketua Umum Pagar Nusa Atho’illah Habib.


Dalam pertemuan Elder Bedner, Gus Yahya ditemani Charles Holland Taylor, CEO Center for Shared Civilizational Values (CSCV), lembaga yang dibentuk dan diketuai oleh KH. Mustofa Bisri. Hadir juga Dr. Timothy Shah, Direktur Kerjasama Strategis CSCV. Sementara Elder Bedner ditemani oleh Elder M. Holland, Elder Perkins, Elder Homer, dan Rob Howell, staf bagian interfaith Gereja LDS.