Internasional

Gencatan Senjata di Gaza Palestina Berakhir, UNICEF: Ini Perang terhadap Anak

Sab, 2 Desember 2023 | 11:00 WIB

Gencatan Senjata di Gaza Palestina Berakhir, UNICEF: Ini Perang terhadap Anak

Israel baru saja mengebom Menara Perdamaian di Kamp Jabaliya, Gaza, Palestina. (Foto: akun X Times of Gaza)

Jakarta, NU Online

Pasukan Israel kembali menyerang Gaza, Palestina setelah berakhirnya gencatan senjata pada Jumat (1/12/2023). Keputusan berakhirnya gencatan senjata di Gaza kembali mengguncang kemanusiaan, khususnya bagi anak-anak yang menjadi korban utama eskalasi konflik.


Juru Bicara Global United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) James Elder mendorong urgensi penanganan cepat untuk melindungi anak-anak yang terancam di tengah konflik berkepanjangan tersebut. Dengan anak-anak sebagai kelompok paling rentan menjadi korban perang, ia bahkan menilai bahwa perang tersebut merupakan perang terhadap anak-anak.


"Kelambanan pihak-pihak yang mempunyai pengaruh memungkinkan terjadinya pembunuhan terhadap anak-anak. Ini adalah perang terhadap anak-anak," ungkap Elder, dikutip dari unggahan di media sosial X-nya, Sabtu (2/12/2023). 


Melaporkan dari salah satu rumah sakit di Gaza, ia menyatakan bahwa Israel telah meledakkan bom di sekitar rumah sakit.


"Kita sudah bisa mendengar ledakan bom di rumah sakit. Saya di rumah sakit. Terjadi ledakan sekitar 50 mil," jabar dia.


Situasi semakin mengerikan dengan terjadinya ledakan sekitar 50 mil dari rumah sakit tersebut. Elder memaparkan bahwa dalam tujuh minggu terakhir, kapasitas rumah sakit tersebut untuk merawat pasien secara layak menurun secara drastis.


"Kita tidak bisa melihat lebih banyak lagi anak-anak yang menderita luka akibat perang dan patah tulang. Dalam aksi ini, pengaruh-pengaruh tersebut memungkinkan terjadinya pembunuhan terhadap anak-anak," ungkapnya dengan nada keprihatinan yang mendalam.


Ia mendorong pihak-pihak terkait agar bersatu untuk memberikan bantuan segera dan mengadvokasi perlindungan hak anak di zona konflik.


Sementara itu, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mendorong agar pengiriman bantuan dapat dilanjutkan pada frekuensi dan ruang lingkup yang sama seperti yang diizinkan selama gencatan senjata.


Namun, UNRWA mengatakan tidak ada bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza melalui penyeberangan Rafah dengan Mesir pada hari Jumat (1/12/2023) setelah gencatan senjata berakhir.


"Warga sipil di seluruh Gaza membutuhkan perlindungan, makanan, air, tempat tinggal, sanitasi, obat-obatan, dan banyak lagi," kata Tedros dalam sebuah postingan di X, mendesak agar pertempuran segera berakhir. 


"Seperti yang telah kami peringatkan berulang kali, kepadatan yang disebabkan oleh perpindahan populasi yang besar dan kondisi hidup yang tidak aman akan meningkatkan risiko penyakit," tambah dia.


Sebagai wujud kepedulian bagi warga Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan yang dapat disalurkan melalui NU Online Super App di fitur Zakat & Sedekah atau lewat tautan https://applink.nu.or.id/donation.