Internasional

Fasilitas Eyab Iringi Kepulangan Jamaah Haji KBIH NU Sidoarjo

Rab, 11 September 2019 | 05:30 WIB

Fasilitas Eyab Iringi Kepulangan Jamaah Haji KBIH NU Sidoarjo

Salah seorang jamaah haji Indonesia tengah menikmati salah satu layanan haji

Madinah, NU Online

Selasa pagi (10/9) jamaah haji kelompok terbang atau Kloter 70 satu persatu masuk bus yang disediakan majmuah. Agak lama bus yang sudah penuh tidak kunjung berangkat. Mereka mulai bertanya-tanya.

 

Sholehuddin selaku Ketua Kloter pun menanyakan kepada pihak majmuah tentang kebenaran efek Eyab yang mengakibatkan pemberangkatan mundur dari jadwal. Pada saat yang sama, dirinya mencoba menenangkan jamaah yang bertanya baik lisan mapun melaku pesan whatsapp.

 

"Ini tadi yang saya katakan efek Eyab, agak sedikit sebabkan mundur, karena panitia harus mempersiapkan diri,” jawab Sholehuddin kepada salah seorang jamaah.

 

Pada pukul 07.45, sejumlah bus mulai bergerak. Tidak butuh waktu lama jamaah sampai di Bandara Amir Mahmud di Madinah. Begitu turun dari bus, sebanyak 448 rombongan jamaah haji Kloter 70 menuju sebuah tenda besar.

 

Pintu masuk didesain khusus. Ada baliho bertuliskan Eyab, termasuk dalam bentuk tulisan Arabnya yang bermakna pulang. Menurut Abdullah, salah seorang panitia bahwa keberadaan Eyab (layanan jalur khusus kepulangan) merupakan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi sebagai bentuk apresiasi kepada jamaah haji Indonesia yang bisa menjaga ketertiban selama musim haji.

 

Tahun ini masih uji coba dan hanya dua negara yang mendapatkan fasilitas ruang tunggu Very Important Person atau VIP ini, yakni Malaysia dan Indonesia.

 

Informasi yang didapatkan Sholehuddin, baru 28 kloter yang mendapatkan fasilitas super mewah ini.

“Yang mendapat fasilitas Eyab pemberangkatan dari bandara Madinah oleh jamaah asal Indonesia baru 28 kloter, salah satunya kloter 70,” ungkap Sholehuddin.

 

Menurut Ketua Pengurus Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Sidoarjo Jawa Timur tersebut, ini merupakan berkah bagi jamaah Rohmatul Ummah An-Nahdliyah (RUA). “Karena kloter 70 adalah jamaah yang kesemuanya tergabung dalam bimbingan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Sidoarjo,” tuturnya.

 

Widyaiswara Balai Diklat itu melaporkan, jamaah disambut dengan senyuman ramah para perneima tamu yang terdiri dari pemuda dan pemudi Arab. Mereka memakai pakaian khas Timur Tengah, gamis lengkap dengan rompi bertuliskan Eyab.

 

“Dengan penuh keramahan, mereka menyambut satu persatu para hujjaj. Bahkan, ada seorang jamaah uzur yang dibantu membawakan tas tentengnya, salah satunya H Ihsan,” ungkapnya.

 

Sambutan tersebut tentu saja menghilangkan rasa capek lantaran menunggu keberangkatan. “Semua terobati dengan kenyamanan tempat dan keramahan penyambutannya,” tandasnya.

 

Jamaah juga menerima ucapan selamat datang dari Petugas Haji Non Kloter Daker Bandara Madinah. Yang menarik, para pemuda Arab juga ikut menyampaikan ucapan selamat datang dengan bahasa Indonesia. Seakan ingin membaur, memahami kultur dan bahasa orang Indonesia.

 

"Doakan kami bisa ke Indonesia," pinta salah seorang pemuda Arab penerima tamu.

 

Di ruang tunggu VIP ala Eyab, jamaah haji RUA dimanjakan dengan tempat duduk yang nyaman. Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) H Abu Hamid bahkan menikmati kursi goyang yang telah disiapkan panitia.

 

"Baru tahun ini kita dapat layanan luar biasa. Tahun kemarin cuma kursi kayu, tapi kali ini, sip dan Rohmatul Ummah berkah," tuturnya sembari mengacungkan jempol.

 

Sebelum meninggalkan ruang Eyab, tim kloter dan jamaah berfoto ria, sambil mengucapkan terima kasih. Mereka satu persatu menuju pemeriksaan paspor dan barang bawaan sebelum masuk pesawat.

 

Pewarta: Ibnu Nawawi

Editor: Aryudi AR