Catat, Begini Syarat-syarat Umrah dari Pemerintah Arab Saudi
NU Online · Rabu, 28 Juli 2021 | 12:45 WIB
Patoni
Penulis
Jakarta, NU Online
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menyatakan bahwa semua jamaah internasional yang ingin menunaikan ibadah umrah harus sudah mendapatkan dua dosis vaksin dengan suntikan Pfizer, Moderna, AstraZeneca, atau Johnson & Johnson, dikutip The Daily Star.
Jamaah yang disuntik dengan vaksin produk China juga diizinkan masuk, tapi harus sudah mendapatkan suntikan booster dari Pfizer, Moderna, AstraZeneca, atau Johnson & Johnson.
Calon jamaah juga harus berusia 18 tahun ke atas dan menunjukkan bukti tes PCR negatif Covid-19 setibanya di Saudi. Jamaah juga harus mengikuti protokol kesehatan yang diterapkan di Saudi.
Dikutip dari Antara, Konsul Jenderal RI di Jeddah, Eko Hartono, mengatakan bahwa WNI yang ingin menjalankan ibadah umroh juga harus menaati sejumlah aturan lainnya, termasuk dari Badan Otoritas Penerbangan Sipil Saudi (GACA) yang berlaku sejak Mei lalu.
Â
Berdasarkan aturan itu, sembilan negara tak diperkenankan mengirimkan penerbangan langsung ke Arab Saudi. Kesembilan negara tersebut adalah Indonesia, India, Pakistan, Mesir, Turki, Argentina, Brasil, Afrika Selatan, dan Libanon.
Warga dari kesembilan daerah tersebut harus transit di negara ketiga sebelum ke Saudi. Mereka diwajibkan karantina terlebih dulu di negara ketiga tersebut sebelum melanjutkan perjalanan ke tanah suci.
Meski Saudi sudah mengizinkan umrah, Konsul Jenderal RI di Jeddah, Eko Hartono, mengimbau WNI untuk menunda rencana ibadah tersebut hingga situasi pandemi membaik.
"Untuk saat ini, sebaiknya menunda dulu umrah sambil berusaha agar pandemi Covid-19 di Indonesia bisa segera ditangani bersama dengan baik," kata Eko.
Â
Eko kemudian mengimbau agar WNI yang tetap ingin menunaikan ibadah umrah untuk menaati semua persyaratan dari Saudi.
"Bagi yang tetap ingin umrah, bisa dicoba melalui negara ketiga dengan ketentuan karantina 14 hari di negara tersebut. Namun tentunya, negara tersebut juga tidak ada hambatan masuk Saudi," kata Eko.
Eko mengingatkan bahwa umrah melalui negara ketiga pasti akan membutuhkan proses lebih lama dan biaya lebih mahal.
"Juga pembatasan gerak selama ibadah karena protokol kesehatan yang bagi sebagian akan dirasakan kurang nyaman," kata Eko.
Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Muchlishon
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
5
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
6
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
Terkini
Lihat Semua