Internasional

Afghanistan-Taliban Sepakat Kurangi Kekerasan, Jamin Hak Perempuan

Kam, 11 Juli 2019 | 04:00 WIB

Afghanistan-Taliban Sepakat Kurangi Kekerasan, Jamin Hak Perempuan

Pemerintah Afghanistan dan delegasi Taliban dalam perundingan damai di Qatar (Qatari Foreign Ministry/Handout via Reuters])

Doha, NU Online
Pemerintah Afghanistan dan delegasi Taliban menggelar perundingan di Doha, Qatar, beberapa hari yang lalu. Dalam pertemuan tersebut, pemerintah Afghanistan dan pihak Taliban sepakat untuk mengurangi kekerasan dan mengurangi jumlah korban sipil dalam konflik. 

Kementerian Luar Negeri Qatar menyatakan, pertemuan pemerintah Afghanistan dan delegasi Taliban berjalan sukses. Langkah ini dinilai sebagai upaya awal untuk mewujudkan perdamaian di Afghanistan. “Kami sangat senang hari ini mencapai pernyataan bersama sebagai langkah pertama menuju perdamaian”,” demikian keterangan Kemlu Qatar dalam rilisnya, dikutip laman france24, Selasa (9/7).

Setelah pertemuan, kedua belah pihak membuat pernyataan bersama. Dalam pernyataan itu, Taliban sepakat untuk menghentikan serangan ke ‘pusat keagamaan, sekolah, rumah sakit, pusat pendidikan, pasar, bendungan air dan tempat kerja.’ Mereka juga sepakat untuk memberikan jaminan atas ‘hak-hak perempuan dalam urusan politik, sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya dalam konteks nilai-nilai Islam.’ 

“Ini bukan perjanjian, ini adalah dasar untuk memulai diskusi. Bagian yang baik adalah bahwa kedua belah pihak sepakat,” kata Mary Akrami, direktur eksekutif Jaringan Wanita Afghanistan yang ikut dalam perundingan tersebut.

Utusan khusus kontra-terorisme Qatar Mutlaq al-Qahtani mengaku terkejut dengan ‘hasil perundingan tersebut’. Menurutnya, kedua belah pihak memiliki komitmen yang tinggi untuk mengakhiri konflik yang sudah berlangsung puluhan tahun itu.

“Perbedaannya hampir begitu sempit. Kkami terus terang terkejut betapa seriusnya kedua belah pihak dan mereka sangat berkomitmen untuk mengakhiri konflik ini," katanya.

Meski demikian, Taliban tetap menolak untuk mengakui pemerintah Afghanistan. Mereka menganggap bahwa pemerintah Afghanistan adalah ‘boneka Amerika Serikat’. 

Perundingan damai itu dilakukan pada Ahad hingga Senin (7-8/7) kemarin. Proses perundingan diprakarsai oleh Qatar dan Jerman. Ada sekitar 70 delegasi yang hadir dalam pertemuan tersebut, termasuk diantaranya kelompok masyarakat sipil dan perempuan Afghanistan. 

Meski sedang dalam perundingan damai, kelompok Taliban di Afghanistan tetap melakukan serangan terhadap pemerintah Afghanistan. Pekan lalu, mereka melakukan serangan ke sejumlah lokasi dengan menggunakan mortir dan bom mobil menargetkan aparat Afghanistan. (Red: Muchlishon)