Jakarta, NU Online
Sebanyak 28 bayi prematur dievakuasi dari Al-Helal Al-Emirati di Rafah, Gaza selatan ke Mesir pada Senin (20/11/2023).
Sebelumnya, terdapat 31 total bayi yang dipindahkan pada Ahad (19/11/2023) dari Rumah Sakit Al-Shifa ke rumah sakit bersalin Al-Helal Al-Emirati di Rafah, Gaza selatan sebagai langkah pertama evakuasi. Para bayi tersebut tampak hanya mengenakan popok dan topi hijau kecil.
"Bayi-bayi itu datang kepada saya dari Rumah Sakit Al Shifa. Mereka berada dalam kondisi bencana ketika mereka sampai di sini," kata dr Mohammad Salama, Kepala Unit Neonatal di Rumah Sakit Al-Helal Al-Emirati di Rafah, Gaza selatan, dikutip dari Reuters.
Salama mengatakan, bayi-bayi tersebut dibawa ke rumah sakit di Rafah dalam keadaan yang memprihatinkan. Mereka menderita kekurangan gizi hingga dehidrasi.
“Kami telah bekerja untuk membuat kondisi mereka stabil selama 24 jam terakhir," katanya.
Salama mengatakan beberapa bayi datang bersama ibu mereka, sedangkan lainnya yang tidak memiliki kerabat ditemani oleh staf medis.
Dalam beberapa kasus di mana ibu mereka meninggal atau hilang, kerabat lain menandatangani formulir persetujuan untuk transfer.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan bahwa bayi-bayi itu dibawa menggunakan ambulans untuk dipindahkan ke Rumah Sakit Emirates di Rafah, Gaza selatan pada Ahad (19/112023).
Para bayi dievakuasi dari Al-Shifa beberapa hari setelah rumah sakit mulai mengalami pemadaman listrik dan minimnya peralatan medis mengingat sebelumnya sempat dikepung oleh pasukan Israel. Kurangnya bahan bakar untuk menyalakan inkubator menyebabkan kematian bayi baru lahir menjadi sangat rentan.
Proses evakuasi berlangsung berkoordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (UNOCHA).
Setidaknya 28 dari 31 bayi prematur telah berhasil dievakuasi dari Rumah Sakit Al-Shifa ke Rumah Sakit Emirates di Rafah untuk kemudian dipindahkan ke rumah sakit di Mesir.
“Hari ini, tim layanan medis darurat PRCS, yang dikoordinasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), berhasil mengevakuasi 31 bayi prematur dari Rumah Sakit Al-Shifa,” tulis PRCS di platform X.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa pihaknya mengunjungi kompleks medis Al-Shifa sebelum 31 bayi prematur dievakuasi ke rumah sakit bersalin di Gaza selatan. Sebanyak 6 ambulans PRCS digunakan untuk melakukan proses pemindahan bayi-bayi tersebut.
“Tiga puluh satu bayi yang sakit parah dievakuasi bersama 6 petugas kesehatan dan 10 anggota keluarga,” tulisnya di akun media sosial X.
Setelah mengevakuasi para bayi, pihaknya berencana untuk mengevakuasi pasien dan staf kesehatan yang tersisa keluar dari RS Al-Shifa, sambil menunggu jaminan perjalanan aman bagi pihak-pihak yang berkonflik.
“Kami sangat tersentuh dan terkesan dengan keberanian dan pelayanan luar biasa dari para petugas kesehatan di Gaza yang terus memberikan pelayanan dalam situasi yang paling mengerikan dan sulit,” ungkapnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Keutamaan Mendidik Anak dalam Islam
2
Khutbah Jumat: Keutamaan Mencari Nafkah untuk Keluarga
3
Khutbah Jumat: Islam, Agama Cinta Damai dan Keselamatan Sesama
4
Khutbah Jumat: Satukan Frekuensi dengan Komunikasi dan Silaturahim
5
Khutbah Jumat: Betapa Mulianya Profesi Petani!
6
Sekjen PBB Gunakan Pasal 99 untuk Desak Dewan Keamanan Ambil Sikap atas Genosida Israel di Palestina
Terkini
Lihat Semua