Ilmu Hadits

Kajian Hadits Perihal Zina Mata dan Zina Tangan

NU Online  Ā·  Selasa, 11 September 2018 | 03:15 WIB

Kita kerap mendengar zina mata, zina tangan, zina kaki, zina mulut (zina majazi) selain zina tentu saja dengan alat kelamin (zina hakiki). Semua praktik zina itu disebutkan oleh Rasulullah SAW dalam riwayat Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud. Pada hadits ini, Rasulullah SAW menyatakan bahwa setiap anak adam ditakdirkan berzina melalui organ-organ tubuh tersebut sebagaimana riwayat berikut ini:

Ų§Ł„Ų­ŲÆŁŠŲ« Ų§Ł„Ų£ŁˆŁ„ عن Ų¹ŲØŲÆ الله بن Ų¹ŲØŲ§Ų³ قال Ł…Ų§ رأيت Ų“ŁŠŲ¦Ų§Ł‹ أؓبه باللمم Ł…Ł…Ų§ قال أبو Ł‡Ų±ŁŠŲ±Ų© ؄ن Ų§Ł„Ł†ŲØŁŠ {صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ ŁˆŲ³Ł„Ł…} قال ؄ن الله كتب على ابن Ų¢ŲÆŁ… حظه من الزنا أدرك Ų°Ł„Łƒ لا محالة فزنا Ų§Ł„Ų¹ŁŠŁ†ŁŠŁ† النظر ŁˆŲ²Ł†Ų§ اللسان النطق ŁˆŲ§Ł„Ł†ŁŲ³ تمنى ŁˆŲŖŲ“ŲŖŁ‡ŁŠ ŁˆŲ§Ł„ŁŲ±Ų¬ ŁŠŲµŲÆŁ‚ Ų°Ł„Łƒ أو ŁŠŁƒŲ°ŲØŁ‡

Artinya, ā€œHadits pertama dari Abdullah bin Abbas RA, ia berkata bahwa aku tidak melihat sesuatu yang lebih mirip dengan ā€˜kesalahan kecil’ daripada hadits riwayat Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, ā€˜Allah telah menakdirkan anak Adam sebagian dari zina yang akan dialaminya, bukan mustahil. Zina kedua mata adalah melihat. Zina mulut adalah berkata. Zina hati adalah berharap dan berkeinginan. Sedangkan alat kelamin itu membuktikannya atau mendustakannya,ā€™ā€ (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud).

Hadits riwayat Abu Hurairah ini diungkapkan oleh Sahabat Ibnu Abbas RA dalam menafsirkan kata ā€œal-lamamā€ atau kesalahan kecil dalam Surat An-Najm ayat 31-32 perihal kriteria orang baik. Kata ā€œal-lamamā€ atau kesalahan kecil pada Surat An-Najm ayat 31-32 ini kemudian dipahami oleh zina majazi.

Adapun Surat An-Najm ayat 31-32 secara lengkap kami kutip sebagai berikut:

ŁˆŁŽŁ„ŁŁ„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł…ŁŽŲ§ فِي Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ…ŁŽŲ§ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ فِي Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŲ±Ł’Ų¶Ł Ł„ŁŁŠŁŽŲ¬Ł’Ų²ŁŁŠŁŽ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ†ŁŽ Ų£ŁŽŲ³ŁŽŲ§Ų”ŁŁˆŲ§ ŲØŁŁ…ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŁ…ŁŁ„ŁŁˆŲ§ ŁˆŁŽŁŠŁŽŲ¬Ł’Ų²ŁŁŠŁŽ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ†ŁŽ Ų£ŁŽŲ­Ł’Ų³ŁŽŁ†ŁŁˆŲ§ ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ų­ŁŲ³Ł’Ł†ŁŽŁ‰ (31) Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ†ŁŽ ŁŠŁŽŲ¬Ł’ŲŖŁŽŁ†ŁŲØŁŁˆŁ†ŁŽ ŁƒŁŽŲØŁŽŲ§Ų¦ŁŲ±ŁŽ الْ؄ِثْمِ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁŁŽŁˆŁŽŲ§Ų­ŁŲ“ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽŁ…ŁŽ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁƒŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ų³ŁŲ¹Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±ŁŽŲ©Ł Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų£ŁŽŲ¹Ł’Ł„ŁŽŁ…Ł ŲØŁŁƒŁŁ…Ł’ ؄ِذْ Ų£ŁŽŁ†Ł’Ų“ŁŽŲ£ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŲ±Ł’Ų¶Ł ŁˆŁŽŲ„ŁŲ°Ł’ Ų£ŁŽŁ†Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ Ų£ŁŽŲ¬ŁŁ†Ł‘ŁŽŲ©ŁŒ فِي ŲØŁŲ·ŁŁˆŁ†Ł Ų£ŁŁ…Ł‘ŁŽŁ‡ŁŽŲ§ŲŖŁŁƒŁŁ…Ł’ ŁŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŲ²ŁŽŁƒŁ‘ŁŁˆŲ§ Ų£ŁŽŁ†Ł’ŁŁŲ³ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų£ŁŽŲ¹Ł’Ł„ŁŽŁ…Ł ŲØŁŁ…ŁŽŁ†Ł Ų§ŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŽŁ‰ (32

Artinya, ā€œHanya milik Allah apa yang ada di langit dan di bumi agar Ia membalas orang yang berbuat jahat atas apa yang mereka kerjakan dan membalas orang yang berbuat baik (31). Mereka (yang berbuat baik) itu adalah orang yang menjauhi dosa besar dan perbuatan keji selain kesalahan kecil. Sungguh, Tuhanmu maha luas ampunannya, Dia yang lebih tahu perihal dirimu ketika Dia menciptakanmu dari tanah dan ketika kamu sebagai janin di dalam perut ibumu. Janganlah kamu menyucikan diri karena Dia lebih tahu siapa yang lebih bertakwa di antara kamu (32),ā€ (Surat An-Najm ayat 31-32).

Abut Thayyib Abadi dalam Syarah Sunan Abi Dawud, yaitu Aunul Ma’bud, mengutip pandangan Al-Khattabi yang mengatakan bahwa zina majazi merupakan dosa kecil yang mana setiap anak Adam sulit menghindar kecuali orang yang berada dalam perlindungan Allah SWT.

Meski zina majazi (zina mata, zina tangan, zina mulut, zina kaki) disebutkan sebagai dosa kecil, kita tidak boleh meremehkan dosa tersebut karena zina majazi ini dapat mengantarkan orang terperosok ke dalam zina hakiki sebagaimana keterangan Abut Thayyib Abadi berikut ini.

Ł…Ų§ رأيت ؓيئا أؓبه باللمم Ł…Ł…Ų§ قال أبو Ł‡Ų±ŁŠŲ±Ų©) قال Ų§Ł„Ų®Ų·Ų§ŲØŁŠ يريد ŲØŲ°Ł„Łƒ Ł…Ų§ عفا الله من ŲµŲŗŲ§Ų± Ų§Ł„Ų°Ł†ŁˆŲØ ŁˆŁ‡Łˆ معنى Ł‚ŁˆŁ„Ł‡ تعالى Ų§Ł„Ų°ŁŠŁ† ŁŠŲ¬ŲŖŁ†ŲØŁˆŁ† كبائر ال؄ثم ŁˆŲ§Ł„ŁŁˆŲ§Ų­Ų“ ؄لا اللمم ŁˆŁ‡Łˆ Ł…Ų§ ŁŠŁ„Ł… به ال؄نسان من ŲµŲŗŲ§Ų± Ų§Ł„Ų°Ł†ŁˆŲØ Ų§Ł„ŲŖŁŠ لا يكاد ŁŠŲ³Ł„Ł… منها ؄لا من عصمه الله… قال Ų§Ł„Ų·ŁŠŲØŁŠ سمى هذه Ų§Ł„Ų£Ų“ŁŠŲ§Ų” باسم الزنى لأنها مقدمات له مؤذنة ŲØŁˆŁ‚ŁˆŲ¹Ł‡ ŁˆŁ†Ų³ŲØ Ų§Ł„ŲŖŲµŲÆŁŠŁ‚ ŁˆŲ§Ł„ŲŖŁƒŲ°ŁŠŲØ ؄لى الفرج لأنه منؓؤه ŁˆŁ…ŁƒŲ§Ł†Ł‡ أي ŁŠŲµŲÆŁ‚Ł‡ ŲØŲ§Ł„Ų„ŲŖŁŠŲ§Ł† ŲØŁ…Ų§ Ł‡Łˆ المراد منه ŁˆŁŠŁƒŲ°ŲØŁ‡ ŲØŲ§Ł„ŁƒŁ عنه

Artinya, ā€œ(Hadits pertama dari Abdullah bin Abbas RA, ia berkata bahwa aku tidak melihat sesuatu yang lebih mirip dengan ā€˜kesalahan kecil’ daripada hadits riwayat Abu Hurairah RA) Al-Khatthabi berkata bahwa yang dimaksud dengan ā€˜kesalahan kecil’ itu adalah dosa kecil yang dimaafkan Allah. Inilah pengertian dari ā€˜yang menjauhi dosa besar dan perbuatan keji selain kesalahan kecil,’ yaitu sebuah dosa kecil yang terpaksa dilakukan manusia di mana setiap manusia tidak mungkin terbebas darinya kecuali orang yang mendapat pemeliharaan Allah… At-Thayyibi berkata bahwa semua itu (melihat, mendengar, berjalan, memegang) dinamai dengan zina karena semua itu merupakan pintu masuk dan alarm yang menandai terjadinya zina yang sesungguhnya. Sementara pembuktian dan pendustaan dinisbahkan kepada alat kelamin karena alat kelamin itulah permulaan dan tempat zina. Pembuktian zina itu terletak pada eksekusi. Sementara pendustaan dari yang dilakukan mata, mulutu, telinga, tangan, dan kaki, adalah menahan diri dari zina alat kelamin,ā€ (Lihat Abut Thayyib Abadi, Aunul Ma’bud, [Tanpa keterangan kota, Baitul Afkar Ad-Dauliyyah, Halaman 956).

Istilah zina hakiki dan zina majazi muncul dari keterangan Syekh Jalaluddin As-Suyuthi dalam Ad-Dibaj, Syarah Shahih Muslim Ibnil Hajjaj. Orang yang menjauhi zina hakiki terbilang orang baik. Tetapi orang yang melakukan zina majazi sangat dekat dengan zina hakiki. Di sini letak bahayanya.

؄ن الله سبحانه تعالى كتب على بن Ų¢ŲÆŁ… حظه من الزنى Ų§Ł„Ų­ŲÆŁŠŲ« معناه أن بن Ų¢ŲÆŁ… قدر Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ Ł†ŲµŁŠŲØ من الزنى فمنهم من ŁŠŁƒŁˆŁ† زناه Ų­Ł‚ŁŠŁ‚ŁŠŲ§ ŲØŲ„ŲÆŲ®Ų§Ł„ الفرج في الفرج الحرام ŁˆŁ…Ł†Ł‡Ł… من ŁŠŁƒŁˆŁ† زناه Ł…Ų¬Ų§Ų²Ų§) بالنظر الحرام ŁˆŁ†Ų­ŁˆŁ‡ من Ų§Ł„Ł…Ų°ŁƒŁˆŲ±Ų§ŲŖ ŁŁƒŁ„Ł‡Ų§ Ų£Ł†ŁˆŲ§Ų¹ من الزنى Ų§Ł„Ł…Ų¬Ų§Ų²ŁŠ ŁˆŲ§Ł„ŁŲ±Ų¬ ŁŠŲµŲÆŁ‚ Ų°Ł„Łƒ أو ŁŠŁƒŲ°ŲØŁ‡ أي Ų„Ł…Ų§ أن ŁŠŲ­Ł‚Ł‚ الزنى بالفرج أو لا ŁŠŲ­Ł‚Ł‚Ł‡ بأن لا ŁŠŁˆŁ„Ų¬ ŁˆŲ„Ł† قارب Ų°Ł„Łƒ ŁˆŲ¬Ų¹Ł„ بن Ų¹ŲØŲ§Ų³ هذه Ų§Ł„Ų£Ł…ŁˆŲ± ŁˆŁ‡ŁŠ الصغائر تفسيرا للمم ف؄ن في Ł‚ŁˆŁ„Ł‡ تعالى Ų§Ł„Ų°ŁŠŁ† ŁŠŲ¬ŲŖŁ†ŲØŁˆŁ† كبائر ال؄ثم ŁˆŲ§Ł„ŁŁˆŲ§Ų­Ų“ ؄لا اللمم النجم عمر فتغفر باجتناب Ų§Ł„ŁƒŲØŲ§Ų¦Ų±

Artinya, ā€œMaksud hadits ā€˜Allah telah menakdirkan anak Adam sebagian dari zina’ adalah bahwa setiap anak Adam ditakdirkan melakukan sebagian dari zina. Sebagian dari mereka ada yang berzina hakiki dengan memasukkan alat kelamin ke dalam kelamin yang diharamkan. Sebagian lainnya berzina secara majazi, yaitu memandang yang diharamkan atau semisalnya yang tersebut dalam hadits. Semua yang tersebut itu merupakan zina majazi. Sedangkan alat kelamin membuktikan (membenarkannya) atau mendustakannya, bisa jadi dengan merealisasikan zina dengan alat kelamin atau tidak merealisasikannya dengan tidak memasukkan alat kelaminnya meski hanya mendekati. Ibnu Abbas memahami tindakan itu semua sebagai dosa kecil sebagai tafsiran atas kata ā€˜al-lamam’ atau kesalahan kecil. Allah berfirman, ā€˜Orang yang menjauhi dosa besar dan perbuatan keji selain kesalahan kecil,’ pada surat An-Najm. Kesalahan kecil itu dapat diampuni dengan menjauhi dosa besar,ā€ (Lihat Jalaluddin As-Suyuthi, Ad-Dibaj, [Saudi, Daru Ibni Affan: 1996 M/1416 H], juz VI, halaman 20).

Orang tidak boleh meremehkan zina majazi. Orang yang melakukan zina majazi tetap harus bertobat kepada Allah SWT dan tidak meneruskan praktik zina majazinya. Sedangkan Allah maha luas ampunan-Nya sebagaimana keterangan Imam An-Nawawi dalam Syarah Sahih Muslim-nya.

ŁˆŲ§Ł…Ų§ Ł‚ŁˆŁ„ بن Ų¹ŲØŲ§Ų³ Ł…Ų§ رايت ؓيئا اؓبه باللمم Ł…Ł…Ų§ قال ابو Ł‡Ų±ŁŠŲ±Ų© فمعناه تفسير Ł‚ŁˆŁ„Ł‡ تعالى Ų§Ł„Ų°ŁŠŁ† ŁŠŲ¬ŲŖŁ†ŲØŁˆŁ† كبائر الاثم ŁˆŲ§Ł„ŁŁˆŲ§Ų­Ų“ ؄لا اللمم ؄ن ربك واسع المغفرة ŁˆŁ…Ų¹Ł†Ł‰ Ų§Ł„Ų¢ŁŠŲ© ŁˆŲ§Ł„Ł„Ł‡ اعلم Ų§Ł„Ų°ŁŠŁ† ŁŠŲ¬ŲŖŁ†ŲØŁˆŁ† Ų§Ł„Ł…Ų¹Ų§ŲµŁŠ غير اللمم يغفر لهم اللمم ŁƒŁ…Ų§ في Ł‚ŁˆŁ„Ł‡ تعالى ؄ن ŲŖŲ¬ŲŖŁ†ŲØŁˆŲ§ كبائر Ł…Ų§ ŲŖŁ†Ł‡ŁˆŁ† عنه Ł†ŁƒŁŲ± Ų¹Ł†ŁƒŁ… Ų³ŁŠŲ¦Ų§ŲŖŁƒŁ… فمعنى Ų§Ł„Ų¢ŁŠŲŖŁŠŁ† أن اجتناب Ų§Ł„ŁƒŲØŲ§Ų¦Ų± ŁŠŲ³Ł‚Ų· الصغائر ŁˆŁ‡ŁŠ اللمم ŁˆŁŲ³Ų±Ł‡ بن Ų¹ŲØŲ§Ų³ ŲØŁ…Ų§ في هذا Ų§Ł„Ų­ŲÆŁŠŲ« من النظر ŁˆŲ§Ł„Ł„Ł…Ų³ ŁˆŁ†Ų­ŁˆŁ‡Ł…Ų§ ŁˆŁ‡Łˆ ŁƒŁ…Ų§ قال هذا Ł‡Łˆ Ų§Ł„ŲµŲ­ŁŠŲ­ في تفسير اللمم ŁˆŁ‚ŁŠŁ„ ان ŁŠŁ„Ł… بالؓئ ŁˆŁ„Ų§ ŁŠŁŲ¹Ł„Ł‡ ŁˆŁ‚ŁŠŁ„ Ų§Ł„Ł…ŁŠŁ„ ؄لى الذنب ŁˆŁ„Ų§ يصر Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ ŁˆŁ‚ŁŠŁ„ غير Ų°Ł„Łƒ Ł…Ł…Ų§ Ł„ŁŠŲ³ بظاهر ŁˆŲ§ŲµŁ„ اللمم ŁˆŲ§Ł„Ų§Ł„Ł…Ų§Ł… Ų§Ł„Ł…ŁŠŁ„ ؄لى الؓئ ŁˆŲ·Ł„ŲØŁ‡ من غير Ł…ŲÆŲ§ŁˆŁ…Ų© ŁˆŲ§Ł„Ł„Ł‡ اعلم

Artinya, ā€œAdapun pengertian dari ucapan Ibnu Abbas RA, ā€˜aku tidak melihat sesuatu yang lebih mirip dengan ā€˜kesalahan kecil’ daripada hadits riwayat Abu Hurairah RA’ adalah tafsir dari Orang yang menjauhi dosa besar dan perbuatan keji selain kesalahan kecil. Sungguh, Tuhanmu maha luas ampunan. pengertian ayat ā€˜Orang yang menjauhi maksiat selain kesalahan kecil’, orang yang melakukan kesalahan kecil akan diampuni sebagaimana dalam ayat ā€˜Jika kalian menjauhi dosa besar yang dilarang, maka Kami akan mengampuni kesalahan kecilmu.’ Pengertian dua ayat ini adalah bahwa penjauhan diri dari dosa besar menggugurkan dosa kecil, yaitu kesalahan kecil. Kata ā€˜kesalahan kecil’ ini ditafsirkan oleh Ibnu Abbas dengan pandangan, sentuhan, atau sejenisnya sebagaimana dikatakannya adalah shahih terkait tafsir kata ā€˜al-lamam’ atau kesalahan kecil. Ada yang menafsirkan, seseorang melakukan dosa kecil, tetapi tidak melakukan dosa besar. Ada lagi yang menafsirkan bahwa kesalahan kecil itu adalah keinginan hati yang kuat, tetapi tidak terus-menerus. Ada lagi yang menafsirkan selain dari itu semua, yang tidak secara zhahir. Sementara asal kata al-lamam atau ilmam adalah kecenderungan dan keinginan terhadap sesuatu yang tidak terus-menerus. Wallahu aā€˜lam,ā€ (Lihat An-Nawawi, Syarah Muslim, [Mesir, M Muhammad Abdul Lathif: 1930 M/1349 H], cetakan pertama, juz XVI, halaman 205).

Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa zina terbagi atas zina majazi dan zina hakiki. Kita diminta untuk menjauhkan kedua jenis zina tersebut, tanpa menganggap zina majazi sebagai dosa kecil yang diremehkan. Wallahu aā€˜lam. (Alhafiz K)