Kita kerap mendengar zina mata, zina tangan, zina kaki, zina mulut (zina majazi) selain zina tentu saja dengan alat kelamin (zina hakiki). Semua praktik zina itu disebutkan oleh Rasulullah SAW dalam riwayat Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud. Pada hadits ini, Rasulullah SAW menyatakan bahwa setiap anak adam ditakdirkan berzina melalui organ-organ tubuh tersebut sebagaimana riwayat berikut ini:
Ų§ŁŲŲÆŁŲ« Ų§ŁŲ£ŁŁ ع٠عبد Ų§ŁŁŁ ŲØŁ Ų¹ŲØŲ§Ų³ ŁŲ§Ł Ł
Ų§ Ų±Ų£ŁŲŖ Ų“ŁŲ¦Ų§Ł Ų£Ų“ŲØŁ ŲØŲ§ŁŁŁ
Ł
Ł
Ł
Ų§ ŁŲ§Ł Ų£ŲØŁ ŁŲ±ŁŲ±Ų© Ų„Ł Ų§ŁŁŲØŁ {ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ
} ŁŲ§Ł Ų„Ł Ų§ŁŁŁ ŁŲŖŲØ Ų¹ŁŁ Ų§ŲØŁ Ų¢ŲÆŁ
ŲŲøŁ Ł
Ł Ų§ŁŲ²ŁŲ§ Ų£ŲÆŲ±Ł Ų°ŁŁ ŁŲ§ Ł
ŲŲ§ŁŲ© ŁŲ²ŁŲ§ Ų§ŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲøŲ± ŁŲ²ŁŲ§ Ų§ŁŁŲ³Ų§Ł Ų§ŁŁŲ·Ł ŁŲ§ŁŁŁŲ³ ŲŖŁ
ŁŁ ŁŲŖŲ“ŲŖŁŁ ŁŲ§ŁŁŲ±Ų¬ ŁŲµŲÆŁ Ų°ŁŁ Ų£Ł ŁŁŲ°ŲØŁ
Artinya, āHadits pertama dari Abdullah bin Abbas RA, ia berkata bahwa aku tidak melihat sesuatu yang lebih mirip dengan ākesalahan kecilā daripada hadits riwayat Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, āAllah telah menakdirkan anak Adam sebagian dari zina yang akan dialaminya, bukan mustahil. Zina kedua mata adalah melihat. Zina mulut adalah berkata. Zina hati adalah berharap dan berkeinginan. Sedangkan alat kelamin itu membuktikannya atau mendustakannya,āā (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud).
Hadits riwayat Abu Hurairah ini diungkapkan oleh Sahabat Ibnu Abbas RA dalam menafsirkan kata āal-lamamā atau kesalahan kecil dalam Surat An-Najm ayat 31-32 perihal kriteria orang baik. Kata āal-lamamā atau kesalahan kecil pada Surat An-Najm ayat 31-32 ini kemudian dipahami oleh zina majazi.
Adapun Surat An-Najm ayat 31-32 secara lengkap kami kutip sebagai berikut:
ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ Ł
ŁŲ§ ŁŁŁ Ų§ŁŲ³ŁŁŁ
ŁŲ§ŁŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŁ
ŁŲ§ ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ£ŁŲ±ŁŲ¶Ł ŁŁŁŁŲ¬ŁŲ²ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁ Ų£ŁŲ³ŁŲ§Ų”ŁŁŲ§ ŲØŁŁ
ŁŲ§ Ų¹ŁŁ
ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲ¬ŁŲ²ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁ Ų£ŁŲŁŲ³ŁŁŁŁŲ§ ŲØŁŲ§ŁŁŲŁŲ³ŁŁŁŁ (31) Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁ ŁŁŲ¬ŁŲŖŁŁŁŲØŁŁŁŁ ŁŁŲØŁŲ§Ų¦ŁŲ±Ł Ų§ŁŁŲ„ŁŲ«ŁŁ
Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŁŁŁŲ§ŲŁŲ“Ł Ų„ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŁ
ŁŁ
Ł Ų„ŁŁŁŁ Ų±ŁŲØŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų³ŁŲ¹Ł Ų§ŁŁŁ
ŁŲŗŁŁŁŲ±ŁŲ©Ł ŁŁŁŁ Ų£ŁŲ¹ŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŁŁŁ
Ł Ų„ŁŲ°Ł Ų£ŁŁŁŲ“ŁŲ£ŁŁŁŁ
Ł Ł
ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ£ŁŲ±ŁŲ¶Ł ŁŁŲ„ŁŲ°Ł Ų£ŁŁŁŲŖŁŁ
Ł Ų£ŁŲ¬ŁŁŁŁŲ©Ł ŁŁŁ ŲØŁŲ·ŁŁŁŁ Ų£ŁŁ
ŁŁŁŁŲ§ŲŖŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŲ§ ŲŖŁŲ²ŁŁŁŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁŁŲ³ŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁ Ų£ŁŲ¹ŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŁ
ŁŁŁ Ų§ŲŖŁŁŁŁŁ (32
Artinya, āHanya milik Allah apa yang ada di langit dan di bumi agar Ia membalas orang yang berbuat jahat atas apa yang mereka kerjakan dan membalas orang yang berbuat baik (31). Mereka (yang berbuat baik) itu adalah orang yang menjauhi dosa besar dan perbuatan keji selain kesalahan kecil. Sungguh, Tuhanmu maha luas ampunannya, Dia yang lebih tahu perihal dirimu ketika Dia menciptakanmu dari tanah dan ketika kamu sebagai janin di dalam perut ibumu. Janganlah kamu menyucikan diri karena Dia lebih tahu siapa yang lebih bertakwa di antara kamu (32),ā (Surat An-Najm ayat 31-32).
Abut Thayyib Abadi dalam Syarah Sunan Abi Dawud, yaitu Aunul Maābud, mengutip pandangan Al-Khattabi yang mengatakan bahwa zina majazi merupakan dosa kecil yang mana setiap anak Adam sulit menghindar kecuali orang yang berada dalam perlindungan Allah SWT.
Meski zina majazi (zina mata, zina tangan, zina mulut, zina kaki) disebutkan sebagai dosa kecil, kita tidak boleh meremehkan dosa tersebut karena zina majazi ini dapat mengantarkan orang terperosok ke dalam zina hakiki sebagaimana keterangan Abut Thayyib Abadi berikut ini.
Ł
Ų§ Ų±Ų£ŁŲŖ Ų“ŁŲ¦Ų§ Ų£Ų“ŲØŁ ŲØŲ§ŁŁŁ
Ł
Ł
Ł
Ų§ ŁŲ§Ł Ų£ŲØŁ ŁŲ±ŁŲ±Ų©) ŁŲ§Ł Ų§ŁŲ®Ų·Ų§ŲØŁ ŁŲ±ŁŲÆ ŲØŲ°ŁŁ Ł
Ų§ Ų¹ŁŲ§ Ų§ŁŁŁ Ł
Ł ŲµŲŗŲ§Ų± Ų§ŁŲ°ŁŁŲØ ŁŁŁ Ł
Ų¹ŁŁ ŁŁŁŁ ŲŖŲ¹Ų§ŁŁ Ų§ŁŲ°ŁŁ ŁŲ¬ŲŖŁŲØŁŁ ŁŲØŲ§Ų¦Ų± Ų§ŁŲ„Ų«Ł
ŁŲ§ŁŁŁŲ§ŲŲ“ Ų„ŁŲ§ Ų§ŁŁŁ
Ł
ŁŁŁ Ł
Ų§ ŁŁŁ
ŲØŁ Ų§ŁŲ„ŁŲ³Ų§Ł Ł
Ł ŲµŲŗŲ§Ų± Ų§ŁŲ°ŁŁŲØ Ų§ŁŲŖŁ ŁŲ§ ŁŁŲ§ŲÆ ŁŲ³ŁŁ
Ł
ŁŁŲ§ Ų„ŁŲ§ Ł
Ł Ų¹ŲµŁ
Ł Ų§ŁŁŁā¦ ŁŲ§Ł Ų§ŁŲ·ŁŲØŁ Ų³Ł
Ł ŁŲ°Ł Ų§ŁŲ£Ų“ŁŲ§Ų” ŲØŲ§Ų³Ł
Ų§ŁŲ²ŁŁ ŁŲ£ŁŁŲ§ Ł
ŁŲÆŁ
Ų§ŲŖ ŁŁ Ł
Ų¤Ų°ŁŲ© ŲØŁŁŁŲ¹Ł ŁŁŲ³ŲØ Ų§ŁŲŖŲµŲÆŁŁ ŁŲ§ŁŲŖŁŲ°ŁŲØ Ų„ŁŁ Ų§ŁŁŲ±Ų¬ ŁŲ£ŁŁ Ł
ŁŲ“Ų¤Ł ŁŁ
ŁŲ§ŁŁ أ٠ŁŲµŲÆŁŁ ŲØŲ§ŁŲ„ŲŖŁŲ§Ł ŲØŁ
Ų§ ŁŁ Ų§ŁŁ
Ų±Ų§ŲÆ Ł
ŁŁ ŁŁŁŲ°ŲØŁ ŲØŲ§ŁŁŁ Ų¹ŁŁ
Artinya, ā(Hadits pertama dari Abdullah bin Abbas RA, ia berkata bahwa aku tidak melihat sesuatu yang lebih mirip dengan ākesalahan kecilā daripada hadits riwayat Abu Hurairah RA) Al-Khatthabi berkata bahwa yang dimaksud dengan ākesalahan kecilā itu adalah dosa kecil yang dimaafkan Allah. Inilah pengertian dari āyang menjauhi dosa besar dan perbuatan keji selain kesalahan kecil,ā yaitu sebuah dosa kecil yang terpaksa dilakukan manusia di mana setiap manusia tidak mungkin terbebas darinya kecuali orang yang mendapat pemeliharaan Allah⦠At-Thayyibi berkata bahwa semua itu (melihat, mendengar, berjalan, memegang) dinamai dengan zina karena semua itu merupakan pintu masuk dan alarm yang menandai terjadinya zina yang sesungguhnya. Sementara pembuktian dan pendustaan dinisbahkan kepada alat kelamin karena alat kelamin itulah permulaan dan tempat zina. Pembuktian zina itu terletak pada eksekusi. Sementara pendustaan dari yang dilakukan mata, mulutu, telinga, tangan, dan kaki, adalah menahan diri dari zina alat kelamin,ā (Lihat Abut Thayyib Abadi, Aunul Maābud, [Tanpa keterangan kota, Baitul Afkar Ad-Dauliyyah, Halaman 956).
Istilah zina hakiki dan zina majazi muncul dari keterangan Syekh Jalaluddin As-Suyuthi dalam Ad-Dibaj, Syarah Shahih Muslim Ibnil Hajjaj. Orang yang menjauhi zina hakiki terbilang orang baik. Tetapi orang yang melakukan zina majazi sangat dekat dengan zina hakiki. Di sini letak bahayanya.
Ų„Ł Ų§ŁŁŁ Ų³ŲØŲŲ§ŁŁ ŲŖŲ¹Ų§ŁŁ ŁŲŖŲØ Ų¹ŁŁ ŲØŁ Ų¢ŲÆŁ
ŲŲøŁ Ł
Ł Ų§ŁŲ²ŁŁ Ų§ŁŲŲÆŁŲ« Ł
Ų¹ŁŲ§Ł أ٠ب٠آدŁ
ŁŲÆŲ± Ų¹ŁŁŁ ŁŲµŁŲØ Ł
Ł Ų§ŁŲ²ŁŁ ŁŁ
ŁŁŁ
Ł
Ł ŁŁŁŁ Ų²ŁŲ§Ł ŲŁŁŁŁŲ§ ŲØŲ„ŲÆŲ®Ų§Ł Ų§ŁŁŲ±Ų¬ ŁŁ Ų§ŁŁŲ±Ų¬ Ų§ŁŲŲ±Ų§Ł
ŁŁ
ŁŁŁ
Ł
Ł ŁŁŁŁ Ų²ŁŲ§Ł Ł
Ų¬Ų§Ų²Ų§) ŲØŲ§ŁŁŲøŲ± Ų§ŁŲŲ±Ų§Ł
ŁŁŲŁŁ Ł
Ł Ų§ŁŁ
Ų°ŁŁŲ±Ų§ŲŖ ŁŁŁŁŲ§ Ų£ŁŁŲ§Ų¹ Ł
Ł Ų§ŁŲ²ŁŁ Ų§ŁŁ
جاز٠ŁŲ§ŁŁŲ±Ų¬ ŁŲµŲÆŁ Ų°ŁŁ Ų£Ł ŁŁŲ°ŲØŁ Ų£Ł Ų„Ł
Ų§ أ٠ŁŲŁŁ Ų§ŁŲ²ŁŁ ŲØŲ§ŁŁŲ±Ų¬ أ٠ŁŲ§ ŁŲŁŁŁ ŲØŲ£Ł ŁŲ§ ŁŁŁŲ¬ ŁŲ„Ł ŁŲ§Ų±ŲØ Ų°ŁŁ ŁŲ¬Ų¹Ł ŲØŁ Ų¹ŲØŲ§Ų³ ŁŲ°Ł Ų§ŁŲ£Ł
ŁŲ± ŁŁŁ Ų§ŁŲµŲŗŲ§Ų¦Ų± ŲŖŁŲ³ŁŲ±Ų§ ŁŁŁ
Ł
ŁŲ„Ł ŁŁ ŁŁŁŁ ŲŖŲ¹Ų§ŁŁ Ų§ŁŲ°ŁŁ ŁŲ¬ŲŖŁŲØŁŁ ŁŲØŲ§Ų¦Ų± Ų§ŁŲ„Ų«Ł
ŁŲ§ŁŁŁŲ§ŲŲ“ Ų„ŁŲ§ Ų§ŁŁŁ
Ł
Ų§ŁŁŲ¬Ł
Ų¹Ł
Ų± ŁŲŖŲŗŁŲ± ŲØŲ§Ų¬ŲŖŁŲ§ŲØ Ų§ŁŁŲØŲ§Ų¦Ų±
Artinya, āMaksud hadits āAllah telah menakdirkan anak Adam sebagian dari zinaā adalah bahwa setiap anak Adam ditakdirkan melakukan sebagian dari zina. Sebagian dari mereka ada yang berzina hakiki dengan memasukkan alat kelamin ke dalam kelamin yang diharamkan. Sebagian lainnya berzina secara majazi, yaitu memandang yang diharamkan atau semisalnya yang tersebut dalam hadits. Semua yang tersebut itu merupakan zina majazi. Sedangkan alat kelamin membuktikan (membenarkannya) atau mendustakannya, bisa jadi dengan merealisasikan zina dengan alat kelamin atau tidak merealisasikannya dengan tidak memasukkan alat kelaminnya meski hanya mendekati. Ibnu Abbas memahami tindakan itu semua sebagai dosa kecil sebagai tafsiran atas kata āal-lamamā atau kesalahan kecil. Allah berfirman, āOrang yang menjauhi dosa besar dan perbuatan keji selain kesalahan kecil,ā pada surat An-Najm. Kesalahan kecil itu dapat diampuni dengan menjauhi dosa besar,ā (Lihat Jalaluddin As-Suyuthi, Ad-Dibaj, [Saudi, Daru Ibni Affan: 1996 M/1416 H], juz VI, halaman 20).
Orang tidak boleh meremehkan zina majazi. Orang yang melakukan zina majazi tetap harus bertobat kepada Allah SWT dan tidak meneruskan praktik zina majazinya. Sedangkan Allah maha luas ampunan-Nya sebagaimana keterangan Imam An-Nawawi dalam Syarah Sahih Muslim-nya.
ŁŲ§Ł
Ų§ ŁŁŁ ŲØŁ Ų¹ŲØŲ§Ų³ Ł
Ų§ Ų±Ų§ŁŲŖ Ų“ŁŲ¦Ų§ Ų§Ų“ŲØŁ ŲØŲ§ŁŁŁ
Ł
Ł
Ł
Ų§ ŁŲ§Ł Ų§ŲØŁ ŁŲ±ŁŲ±Ų© ŁŁ
Ų¹ŁŲ§Ł ŲŖŁŲ³ŁŲ± ŁŁŁŁ ŲŖŲ¹Ų§ŁŁ Ų§ŁŲ°ŁŁ ŁŲ¬ŲŖŁŲØŁŁ ŁŲØŲ§Ų¦Ų± Ų§ŁŲ§Ų«Ł
ŁŲ§ŁŁŁŲ§ŲŲ“ Ų„ŁŲ§ Ų§ŁŁŁ
Ł
Ų„Ł Ų±ŲØŁ ŁŲ§Ų³Ų¹ Ų§ŁŁ
ŲŗŁŲ±Ų© ŁŁ
Ų¹ŁŁ Ų§ŁŲ¢ŁŲ© ŁŲ§ŁŁŁ Ų§Ų¹ŁŁ
Ų§ŁŲ°ŁŁ ŁŲ¬ŲŖŁŲØŁŁ Ų§ŁŁ
عاص٠غŁŲ± Ų§ŁŁŁ
Ł
ŁŲŗŁŲ± ŁŁŁ
Ų§ŁŁŁ
Ł
ŁŁ
Ų§ ŁŁ ŁŁŁŁ ŲŖŲ¹Ų§ŁŁ Ų„Ł ŲŖŲ¬ŲŖŁŲØŁŲ§ ŁŲØŲ§Ų¦Ų± Ł
Ų§ ŲŖŁŁŁŁ Ų¹ŁŁ ŁŁŁŲ± Ų¹ŁŁŁ
Ų³ŁŲ¦Ų§ŲŖŁŁ
ŁŁ
Ų¹ŁŁ Ų§ŁŲ¢ŁŲŖŁŁ أ٠اجتŁŲ§ŲØ Ų§ŁŁŲØŲ§Ų¦Ų± ŁŲ³ŁŲ· Ų§ŁŲµŲŗŲ§Ų¦Ų± ŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
Ł
ŁŁŲ³Ų±Ł ŲØŁ Ų¹ŲØŲ§Ų³ ŲØŁ
Ų§ ŁŁ ŁŲ°Ų§ Ų§ŁŲŲÆŁŲ« Ł
Ł Ų§ŁŁŲøŲ± ŁŲ§ŁŁŁ
Ų³ ŁŁŲŁŁŁ
Ų§ ŁŁŁ ŁŁ
Ų§ ŁŲ§Ł ŁŲ°Ų§ ŁŁ Ų§ŁŲµŲŁŲ ŁŁ ŲŖŁŲ³ŁŲ± Ų§ŁŁŁ
Ł
ŁŁŁŁ Ų§Ł ŁŁŁ
ŲØŲ§ŁŲ“Ų¦ ŁŁŲ§ ŁŁŲ¹ŁŁ ŁŁŁŁ Ų§ŁŁ
ŁŁ Ų„ŁŁ Ų§ŁŲ°ŁŲØ ŁŁŲ§ ŁŲµŲ± Ų¹ŁŁŁ ŁŁŁŁ ŲŗŁŲ± Ų°ŁŁ Ł
Ł
Ų§ ŁŁŲ³ ŲØŲøŲ§ŁŲ± ŁŲ§ŲµŁ Ų§ŁŁŁ
Ł
ŁŲ§ŁŲ§ŁŁ
Ų§Ł
Ų§ŁŁ
ŁŁ Ų„ŁŁ Ų§ŁŲ“Ų¦ ŁŲ·ŁŲØŁ Ł
Ł ŲŗŁŲ± Ł
ŲÆŲ§ŁŁ
Ų© ŁŲ§ŁŁŁ Ų§Ų¹ŁŁ
Artinya, āAdapun pengertian dari ucapan Ibnu Abbas RA, āaku tidak melihat sesuatu yang lebih mirip dengan ākesalahan kecilā daripada hadits riwayat Abu Hurairah RAā adalah tafsir dari Orang yang menjauhi dosa besar dan perbuatan keji selain kesalahan kecil. Sungguh, Tuhanmu maha luas ampunan. pengertian ayat āOrang yang menjauhi maksiat selain kesalahan kecilā, orang yang melakukan kesalahan kecil akan diampuni sebagaimana dalam ayat āJika kalian menjauhi dosa besar yang dilarang, maka Kami akan mengampuni kesalahan kecilmu.ā Pengertian dua ayat ini adalah bahwa penjauhan diri dari dosa besar menggugurkan dosa kecil, yaitu kesalahan kecil. Kata ākesalahan kecilā ini ditafsirkan oleh Ibnu Abbas dengan pandangan, sentuhan, atau sejenisnya sebagaimana dikatakannya adalah shahih terkait tafsir kata āal-lamamā atau kesalahan kecil. Ada yang menafsirkan, seseorang melakukan dosa kecil, tetapi tidak melakukan dosa besar. Ada lagi yang menafsirkan bahwa kesalahan kecil itu adalah keinginan hati yang kuat, tetapi tidak terus-menerus. Ada lagi yang menafsirkan selain dari itu semua, yang tidak secara zhahir. Sementara asal kata al-lamam atau ilmam adalah kecenderungan dan keinginan terhadap sesuatu yang tidak terus-menerus. Wallahu aālam,ā (Lihat An-Nawawi, Syarah Muslim, [Mesir, M Muhammad Abdul Lathif: 1930 M/1349 H], cetakan pertama, juz XVI, halaman 205).
Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa zina terbagi atas zina majazi dan zina hakiki. Kita diminta untuk menjauhkan kedua jenis zina tersebut, tanpa menganggap zina majazi sebagai dosa kecil yang diremehkan. Wallahu aālam. (Alhafiz K)