Seorang kiai bertetangga dengan pendeta. Kiai memiliki mobil, sementara pendeta memiliki sepeda motor. Suatu hari, ketika hujan, pendeta meminjam mobil kiai. Karena hujan, mobil penuh kotoran. Maka pak pendeta menyuci dulu mobil sebelum dikembalikan.
Beberapa hari kemudian, kiai mendapatkan undangan ceramah ke satu rumah penduduk di gang sempit, tidak dapat diakses dengan mobil. Kiai meminjam motor pendeta. Setelah pulang, sebelum mengembalikan motor, kiai mengambil gergaji besi dan menggergaji knalpot motor.
Pendeta heran bertanya, “Diapakan motor saya?” Dengan enteng kiai menjawab, "Anda kemarin telah membaptis mobil saya sebelum Anda mengembalikannya. Jadi sekarang saya menyunat motor Anda."
(Dikutip dari buku kumpulan humor Gus berbahasa Jerman berjudul Lachen mit Gus Dur: Islamicher Humor Aus Indonesien. Menurut penyunting buku, Arndt Graf dan Johanna Pangestian-Harahap, cerita Gus Dur di atas itu lucu. Red; Anam)
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Rais 'Aam PBNU Ajak Pengurus Mewarisi Dakwah Wali Songo yang Santun dan Menyejukkan
3
Kisah Levina, Jamaah Haji Termuda Pengganti Sang Ibunda yang Telah Berpulang
4
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
5
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
6
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
Terkini
Lihat Semua