Apalagi dana IPTN tidak hanya diambil dari APBN, tetapi juga mengambil dana reboisasi, dana haji, dan dana sosial lainnya. Sementara Gus Dur melihat pertanggungjawabannya tidak jelas.
Produksi IPTN kala itu terus merugi dan tidak laku di pasar domestik maupun internasional. Saat itu, salah satu jenis pesawat yang diproduksi IPTN diberi nama ‘Tetuko’.
Nama ini diambil dari nama tokoh pewayangan Gatotkoco, salah seorang ksatria sakti yang bisa terbang.
“Gus, tahu produksi pesawat ‘Tetuko’ IPTN?” tanya salah satu wartawan dalam kesempatan mewawancarai Gus Dur bersama awak media lainnya.
“Tahu, kenapa?” ucap Gus Dur.
“Bagaimana tanggapan panjenengan tentang pesawat ‘Tetuko’, Gus?” tanya salah seorang wartawan lainnya.
“Sing tuku ora teko-teko, sing teko ora tuku-tuku (yang beli enggak datang-datang, yang datang enggak beli-beli),” seloroh Gus Dur disambut tawa para wartawan. (Fathoni)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Hikmah Hijrah Nabi Muhammad kanggo Generasi Milenial lan Z
6
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
Terkini
Lihat Semua