Humor

Madu dan Racun

NU Online  Ā·  Senin, 25 Februari 2013 | 11:01 WIB

Bukan al-Ngatawi namanya, bila tidak ceplas-ceplos dan mengundang senyum saat berbicara di depan umum.Ā 
<>
Dalam acara tasyakuran panen perdana Asosiasi tani Nusantara (Astanu) di gedung JHK Kudus (15/2) lalu, al-Ngatawi menyentil bila ada yang bilang industri tehnologi mensejahterakan petani itu adalah racun karena sebagai pernyataan omong kosong.

ā€œIbu-ibu tahu ya, racun itu lawannya madu. Kalau madu menyehatkan, sedangkan racun mematikan. Betul gak bu?ā€ tanyanya.

ā€œBetul..!ā€ jawab ibu serentak.

ā€œNah sekarang. Ketika ibu-ibu ditanya, pilih mana antara dimadu atau diracun?ā€ tanya al-Ngatawi lagi sambil tersenyum. Ibu-ibu pun kelihatan pada diam berpikir Ā tidak menjawabi.

Tanpa menunggu jawaban dari jamaah Zastraw al-Ngatawi menimpali, ā€œMestinya ibu-ibu jawabnya, saya siap dimadu asalkan bapak siap diracun.ā€

Mendengar jawaban itu, jamaah terutama ibu-ibu spontan menyahut dengan,ā€œgerrrā€. (Qomarul Adib)