“Kamu saya tilang.”
Karmin ngowoh. Tak tahu di mana letak kesalahannya. “Tapi, Pak. Ini bukan motor saya. Ini punya Pak Kiai.”
“Hmmmm… Kalau gitu kita ‘damai’ saja. Berapa duit yang kamu punya?”
“Wah, pakai sarung gini, mana mungkin saya bawa dompet, Pak. Kalau rokok gimana?”
“Ya udah, boleh. Enggak apa-apa.”
Karmin menegakkan standar motor lalu pergi ke warung tak jauh dari lokasi. Kepada pemilik warung, Karmin memesan tiga bungkus rokok dan mengatakan bahwa yang bayar nanti adalah polisi di seberang jalan.
Si penjual rokok tak langsung percaya. “Beneran?”
Karmin pun berteriak sambil melambai-lambaikan tiga bungkus keretek itu, “Pak, benar ini, kan?”
Pak polisi mengacungkan jempol, tanda bahwa ia setuju. Pemilik warung pun percaya.
Karmin menyerahkan tiga bungkus rokok kepada polisi dan meluncur kembali menjemput Pak Kiai. Memang agak telat, tapi alhamdulillah semua urusan beres. Yang belum beres adalah urusan polisi dengan pemilik warung. (Khoiron)
Terpopuler
1
Bacaan Takbiran Idul Fitri Arab, Latin, dan Artinya
2
Begini Tata Cara Pelaksanaan Shalat Idul Fitri
3
Lembaga Falakiyah PBNU Dorong Pelaksanaan Rukyatul Hilal Awal Syawal 1446 H
4
Khutbah Idul Fitri 1446 H Bahasa Sunda: Takwa sareng Akhlak Mulya Janten Atikan Ramadhan
5
3 Amalan Sunnah Sebelum Berangkat Shalat Idul Fitri
6
Khutbah Idul Fitri Bahasa Arab 2025: Menyambut Kemenangan dengan Kebahagiaan dan Syukur
Terkini
Lihat Semua