Patoni
Penulis
Sebagian masyarakat penggemar wayang di Jawa meyakini bahwa Gus Dur tidak lain adalah Semar.
Punakawan yang juga sesepuh serta menjadi panutan banyak kesatria itu diyakini mempunyai banyak kemiripan dengan Gus Dur.
Seorang pemuda pemeran wayang bernama Nopek agak kurang setuju penyamaan Semar dengan Gus Dur.
“Saya kok kurang sependapat Semar disamakan dengan Gus Dur,” kata Nopek kepada temannya yang berasal dari Madura tapi lama di Jawa, Saprodin.
“Loh, lalu di mana letak keberatan sampeyan atas penyamaan Gus Dur dengan Semar?” tanya Saprodin.
“Karena dulu saya pemeran Semar,” jawab Nopek.
“Lah iya, keberatannya apa? Sampeyan kan dulu ceplas-ceplos juga waktu di panggung,” kata Saprodin. Nopek hanya mengangguk.
“Sampeyan kan dulu juga sering ngantuk waktu di panggung,” tambah Saprodin. Nopek kembali mengangguk.
“Terus bedanya apa?” tegas Saprodin bertanya lagi kepada Nopek.
“Saya jadi Semar karena kepepet sebelum punya pekerjaan sebagai pengecer koran. Saya juga pernah bilang, menjadi Semar atas petunjuk dari langit. Dan saya belum pernah dilantik menjadi Semar oleh Amien Rais,” celetuk Nopek. (Fathoni)
*) Sumber: buku “Kelakar Madura Buat Gus Dur” (Sujiwo Tejo, 2018)
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
4
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Jagalah Alam, Jangan Malah Merusaknya
Terkini
Lihat Semua