Suatu ketika, KH Kholil Bangkalan diminta warga untuk memimpin talqin mayit. Awal mulanya beliau tidak menyanggupinya. Karena didesak oleh shohibul musibah akhirnya kiai Kholil mau dengan syarat. Karena beliau beserta lima santri, tiap santri harus dibayar satu juta sehingga lima santri berjumlah lima juta. Setelah dilakukan negosiasi permintaan kiai direstui oleh shohibul musibah.
Prosesi talqin dimulai, kiai Kholil beserta kelima santri mendekat ke kubur. Tidak seperti talqin pada umumnya, beliau menggoyang-goyangkan batu nisan jenazah dengan keras dan hal tersebut membuat kaget jamaah takziyah. Dengan masih menggoyang-goyangkan batu nisan dengan keras beliau mulai men-talqin, “Hai mayit, nanti kalau ditemui malaikat bilang saja engkau santri KH Kholil Bangkalan.” (Syaiful Mustaqim)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
5
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
6
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
Terkini
Lihat Semua