Setelah menempuh perjalanan hampir 2 jam, sampailah Rahimin di rumah sang pemotivator religius yang tidak lain ialah temannya sendiri, Abdul.
Kedatangan Rahimin langsung disambut oleh Abdul di ruang khusus penanganan klien atau pasien.
“Apa kabar, bro?” kata Abdul.
“Gak terlalu baik, bro,” jawab Rahimin tentu saja.
“Oke, sekarang ikuti apa perkataan saya ya,” ucap Abdul pede.
“Pandanglah langit sebagai kebesaran Tuhan”
“Pandanglah langit sebagai kebesaran Tuhan,” tiru Rahimin.
“Pandanglah laut sebagai anugerah Tuhan”
“Pandanglah laut sebagai anugerah Tuhan,” kata Rahimin lagi.
“Dan pandanglah cermin sebagai kutukan Tuan”. Mendengar mantra terakhir, Rahimin terdiam. (Fathoni)
Terpopuler
1
Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Idarah 'Aliyah JATMAN Masa Khidmah 2025-2030
2
Penggubah Syiir Tanpo Waton Bakal Lantunkan Al-Qur’an dan Shalawat di Pelantikan JATMAN
3
Rais Aam PBNU: Para Ulama Tarekat di NU Ada di JATMAN
4
Gencatan Senjata Israel-Hamas
5
Gus Yahya: NU Berpegang dengan Dua Tradisi Tarekat dan Syariat
6
Wamenhan RI: JATMAN Fondasi Penting Jaga Pertahanan Negara melalui Non-Militer
Terkini
Lihat Semua