Surabaya, NU Online
Pengurus Lentera Biru Rayon PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Ushuluddin UIN Sunan Ampel Surabaya menggelar kegiatan Bedah Buku Filsafat Negasi dan Launching Website, Senin (9/5), di Gedung SAC (Self Access Center) UIN Sunan Ampel Surabaya.
Acara yang dimulai dengan penampilan kesenian hadrah banjari tersebut berlangsung interaktif. "Alhamdulilah acara ini mendapatkan respon positif dari kalangan mahasiswa juga dosen, terutama dari Forsa (Forum Sahabat), selaku dosen senior PMII yang mengajar di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat," kata Nur Maghfiroh, ketua panitia.
Bedah buku ini menghadirkan Muhammad Al-Fayyadl, selaku penulis buku Filsafat Negasi, dengan pembanding Prof Masdar Hilmi dan Reza Wattimena. Setelah si penulis menjelaskan selayang pandang tentang isi buku, kemudian dilanjutkan oleh tanggapan si pembanding tentang buku tersebut. Suasana semakin panas ketika pembanding Reza Wattimena mengungkapkan terhadap Negasi itu sendiri. Menurutnya si penulis buku tidak berhasil mengungkapkan apa yang seharusnya tidak dapat diungkapkan.
"Suasana interaktif terasa sekali saat setelah penulis, pembanding menjelaskan paparannya kepada forum, sehingga peserta pun antusias bertanya lebih dalam lagi terkait buku karangan Muhammad Al-Fayyadl, Filsafat Negasi ini," ungkap Mangfiroh.
Mahasiswa semester IV ini pun menjelaskan, antusiasme penanya semakin lama semakin tinggi. Ada yang afirmatif terhadap si penulis, tetapi ada juga yang afirmatif terhadap si pembanding, Reza Wattimena sehingga forum berlangsung semakin seru dan ramai.
"Forum diskusi bedah buku berlangsung cukup lama sekitar kurang lebih tiga jam. Tepat pukul 12.45 acara diskusi bedah buku Filsafat Negasi berakhir sehingga peserta lain yang ingin bertanya ditunda terlebih dahulu dan dilanjutkan setelah forum sudah selesai," terangnya.
Menurut Sahabat Hasan Zainal Arifin, selaku ketua rayon PMII Usuluddin dan Filsafat mengungkapkan, "Munculnya buku Filsafat Negasi ini menunjukkan bahwa dunia filsafat hingga saat ini belum mati. Acara ini wajib ada untuk menyadarkan mereka-mereka yang menganggap bahwa filsafat adalah aliran yang membahayakan. Filsafat hadir bukan untuk menutupi kebenaran, melainkan untuk menunjukkan pada dunia mana yang benar dan salah menurut perspektif sosial." Acara ini bertujuan guna menumbuhkan tingkat kepedulian berfikir dan menulis mahasiswa.
Penutup dari puncak acara bedah buku "Filsafat Negasi" ini adalah peluncuran website perdana Lentera Biru www.lenterabiruupdate.com dan juga diramaikan dengan pementesan teatrikal puisi Tikar Merah.
Dengan adanya website ini, PMII setempat berharap minat menulis mahasiswa khususnya kader PMII Fakultas Ushuluddin semakin bertambah. "Semoga dengan launchingnya website ini, kader PMII semakin giat dengan dunia tulis menulis dan bisa mewadahi aspirasi-aspirasi dan karya kader PMII," ungkap Maghfiroh yang sekaligus menjabat sebagai Pimpinan Redaksi Bulletin Lentera Biru.
Selain itu, acara ini juga didukung dan diramaikan oleh persembahan pementasan Tikar Merah (aksi puisi) UIN Sunan Ampel Surabaya dan hadrah banjari Syuruqi as-Syamsi oleh kader PMII angkatan 2015. Persembahan-persembahan tersebut merupakan bukti kreatifitas kader-kader mahasiswa UINSA, khususnya fakultas Ushuluddin dan Filsafat. Meskipun keseharian disibukkan dengan kuliah, tetapi mahasiswa tidak boleh berhenti untuk berkarya. (Red: Mahbib)