Daerah

Unit Usaha adalah Solusi Bagi Kendala Pergerakan Organisasi

NU Online  ·  Sabtu, 16 Juli 2016 | 09:01 WIB

Bandar Lampung, NU Online
Memiliki unit usaha adalah solusi mengatasi kendala pergerakan organisasi, demikian penegasan Ketua PW GP Ansor Lampung Hidir Ibrahim, di Bandar Lampung, Sabtu (16/7). Menurut Hidir, dalam berkiprah di masyarakat, Gerakan Pemuda Ansor memiliki hambatan tersendiri. Karena itu harus ada upaya nyata untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Hasil Kongres XV GP Ansor Tahun 2015 di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Yogyakarta, yakni Gerakan Pemuda Ansor harus bisa mengembangkan kewirausahaan di kalangan pemuda baik secara individu maupun kelembagaan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan anggota dan masyarakat.

Mewujudkan hasil kongres itu, Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, kata Hidir melanjutkan, telah memiliki aplikasi multiguna ekonomi digital. Aplikasi tersebut berisi berbagai konten seperti kumpulan berita hingga dompet digital yang bisa digunakan juga untuk penjualan pulsa.

Hidir menambahkan, Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Lampung juga terus mendorong pimpinan cabang memiliki unit usaha, seperti membuat Baitul Mal Wa Tamwil (BMT) atau usaha lain untuk menopang ekonomi organisasi yang tidak dipungkiri masih menjadi hambatan.

Terpisah, Ketua PC GP Ansor Way Kanan Gatot Arifianto mengatakan, pihaknya telah mengupayakan gerakan-gerakan ekonomi bagi kader seperti penjualan madu, investasi alat cuci kendaraan bermotor bagi Satkoryon Banser Pakuan Ratu, membuka kewirausahaan sosial "Halal" atau hijamah/bekam sambil beramal yang baru terealisasi di PAC Pakuan Ratu dan Rebang Tangkas, serta dalam waktu dekat akan berlanjut ke tiga PAC lain, salah satu Negara Batin.

Dan untuk yang terbaru, kata Ketua Bidang Media dan Publikasi DPP Sarbumusi NU itu melanjutkan, adalah menabung 15 pohon buah di pesantren. Targetnya adalah 14 pesantren di 14 kecamatan di Way Kanan.

Saat ini baru terealisasi di tiga pesantren di tiga kecamatan setempat, yakni, Pesantren Al-Falakhuss'adah, Pakuan Ratu asuhan Kiai Zainal Ma'arif, Pesantren Darul Ulum, Negara Batin asuhan Ustadz Bayumi dan Pesantren Hidayatus Salafiyah, Negeri Agung asuhan Gus Yunus. (Disisi Saidi Fatah/Fathoni)