Daerah

Tukang Bakso di Kota Batu Ini Akhirnya Bisa Berjualan Kembali

Sab, 15 Agustus 2020 | 15:30 WIB

Tukang Bakso di Kota Batu Ini Akhirnya Bisa Berjualan Kembali

Solikhin, penjual bakso di Kota Batu menerima bantuan modal dari PW NU Care-LAZISNU Jatim. (Foto: NU Online/Rof Maulana)

Malang, NU Online

Solikhin adalah seorang pedagang bakso yang berada di kawasan wisata Kota Batu, Jawa Timur. Lebih tepatnya di Desa Beji, Kecamatan Junrejo Kota Batu. Ia mengaku tidak bisa berdagang lagi lantaranya modalnya sudah habis. Beberapa hari sejak pandemi Covid-19 dagangannya tidak pernah laku dan tentu saja tak ada uang yang bisa diberikan kepada keluarga.

 

“Selalu tidak laku. Hampir setiap hari seperti itu, bakso yang kami jajakan terpakasa dimakan sendiri. Akibatnya, uang modal tidak bisa berputar seperti dulu lagi,” kata Solikhin kepada NU Online setelah menerima bantuan modal usaha bagi pelaku usaha kecil, Sabtu (15/8).

 

Penerima bantuan dari NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Jatim tersebut tidak hanya di Desa Beji Kecamatan Junrejo. Modal usaha juga diberikan kepada tujuh warga yang tersentuh program Warnusa (Wirausaha Nusantara).

 

“Modal ini kami berikan dalam rangka peningkatan penguatan warga NU yang terdampak pandemi Covid-19,” kata Dodi Dyauddin, Manager Operasional NU Care-LAZISNU Jatim.

 

PW LAZISNU Jatim memberikan bantuan modal usaha dalam rangka peningkatan penguatan Nahdliyin yang terdampak pandemi Corona di Desa Watugong Kecamatan Tlogomas Kota Malang. Modal diserahkan secara simbolis di Mushalla Baiturrahim, Kelurahan Watugong, Kecamatan Tlogomas, Kota Malang.

 

Pada tahap pertama, bantuan diserahkan kepada sembilan warga pelaku usaha yang terdampak Corona di Kelurahan Watugong. Di antaranya yakni Sumik pemilik toko sembako. Juga Solikin yang setiap hari berjualan bakso, penjualan kripik singkong atas nama Tatik, Rofiah jualan warung nasi. Demikian pula Murjiyanti pemilik warung toko, Suntik dengan usaha gorengan, Rudi dengan kios bensinnya, Ulmiati sebagai pengusaha budidaya jamur dan Sri Suryani yang memiliki toko sembako.

 

“Masing-masing orang mendapatkan bantuan modal usaha bervariasi. Ada yang setengah juta, hingga dua juta rupiah,” jelas Dodi.

 

Para penerima manfaat merasa sangat terbantu dengan adanya program ini. Mereka berterima kasih kepada LAZISNU karena memberi perhatian kepada pedagang kecil.

 

“Mudah-mudahan dengan bantuan tambahan modal usaha ini dapat mengembangkan usaha kami,” kata Sumik.

 

Program kemandirian ekonomi untuk warga terdampak pandemi Corona sudah dilakukan di beberapa tempat seperti Sidoarjo, Surabaya dan Probolinggo. Karena masyarakat setelah Corona begitu banyak yang mengalami penurunan penghasilan. Tidak hanya karyawan perusahaan, juga pelaku usaha kecil seperti yang dialami masyarakat Malang dan sekitarnya.

 

Untuk itu LAZISNU bergerak membantu mereka yang membutuhkan, dengan harapan bermanfaat. Pada sat yang sama dititipkan kaleng Koin NU sebagai wujud kepedulian warga yang menerima bantuan.

 

“Agar bisa berbagi dengan mereka yang belum beruntung di tempat lain,” pungkas Dodi.

 

Kontributor: Rof Maulana

Editor: Ibnu Nawawi