Daerah

Lakpesdam PCNU Malang: Perbedaan Harus Dikelola untuk Merawat Kebersamaan

Jum, 7 Agustus 2020 | 06:00 WIB

Lakpesdam PCNU Malang: Perbedaan Harus Dikelola untuk Merawat Kebersamaan

Diskusi terfokus yang diinisiasi Lakpesdam NU Kota Malang berlangsung khidmat. (Foto: Dok. Lakpesdam NU Malang)

Malang, NU Online
Manusia diciptakan Allah berbeda dan bermacam-macam untuk saling memahami sekaligus berdialog satu sama lain. Perbedaan-perbedaan tersebut sebagai kelebihan yang harus dikelola agar bisa bersinergi bersama untuk merawat kebersamaan.


Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PCNU Kota Malang, Faishol Fatawi, saat memberi sambutan dalam diskusi terfokus Lakpesdam PCNU Kota Malang.


Diskusi terfokus bertajuk 'Mewujudkan Malang sebagai Model Kota Toleran' ini dihadiri oleh berbagai stakeholders (pemangku kepentingan) dan tokoh lintas agama di Kota Malang. Forum ini diselenggarakan di Hotel Aria Gajayana dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.


Moderator diskusi, Moh Mahpur, mengatakan, menurut data Pemkot dan FKUB, hubungan toleransi beragama di Kota Malang cukup bagus.


Fasilitator Lakpesdam PCNU Kota Malang juga menjelaskan, bahwa Malang kota cair dan menerima segala golongan. Orang-orang yang datang ke Malang tidak hanya untuk berkunjung dan belajar.


“Namun, juga membawa nilai-nilai dan ideologi yang menjadikan Malang sebagai kota dengan muara besar. Meski begitu, belum tercatat adanya kejadian traumatis mengenai konflik keberagaman. Tapi bukan berarti tidak ada sama sekali,” ujarnya mengawali diskusi terfokus, Kamis (6/8).


Wakil Ketua DPRD Kota Malang, Abdurrahman, mengapresiasi forum yang dilaksanakan Lakpesdam PCNU Kota Malang ini. Menurut dia, perjuangan konsep moderasi keberagaman diawali komunikasi antara pemerintah dan masyarakat atau komunitas tertentu. “Terpenting, adanya aspirasi dari komunitas seperti forum ini," ujarnya.
 

Badan Kesbangpol Kota Malang juga memberi respons baik dengan menyanggupi akan menjamin dan memfasilitasi keamanan demi terciptanya Malang sebagai kota yang aman dan tenteram. 


Sementara itu, Ketua PCNU Kota Malang KH Isroqunnajah mengusulkan untuk memperbanyak sosialisasi toleransi beragama melalui media sosial untuk konsumsi kaum milenial. 


Sebagai penutup forum diskusi terfokus, Ketua Lakpesdam PCNU Kota Malang Faishol Fatawi menegaskan, toleransi akan melindungi kelangsungan hidup dan tentu perlu payung hukum, sebab regulasi hukum perlu untuk menaungi konsep kota toleran.


“Karena, bagaimanapun kita adalah umat beragama dan bernegara hukum. Sepertinya memang sudah ada angin segar dan Insyaallah kita akan bertemu di lain waktu," harapnya. 


Hadir dalam diskusi para pemangku kepentingan antara lain Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), DPRD Kota Malang, Kemenag Kota Malang, Bakesbangpol, GKJW, Muhammadiyah Kota Malang, PCNU Kota Malang, GP Ansor, dan komunitas lain yang memiliki keterkaitan dengan topik pembahasan.


Kontributor: Nila Zuhriah

Editor: Musthofa Asrori