Pontianak, NU Online
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar pengajian yang dipusatkan di Pontianak Convention Centre (PCC) Kota Pontianak, Selasa (5/3) malam.
KH Syahrul Yadi mewakili PWNU Kalbar sangat bangga karena undangan jamaah. “Alhamdulillah bisa dapat disambut antusias oleh seramai jamaah yang hadir. Semoga jamaah mendapatkan berkah dari pengajian para ulama,” katanya.
Bahasan selaku Wakil Wali Kota Pontianak mengucapkan selamat datang kepada Gus Muwafiq di bumi khatulistiwa, Kota Pontianak. “Pemerintah Kota Pontianak sangat welcome dan mendukung penuh dengan adanya kegiatan kerohanian seperti ini,” katanya. Dirinya berharap ke depannya Kota Pontianak tetap mendapat dukungan moril dari Nahdlatul Ulama (NU).
Gus Muwafiq atau KH Ahmad Muwafiq mengemukakan bahwa orang NU tidak akan pernah bosan memperingati hari lahirnya.
Menurutnya, NU selalu mengikuti zaman karena mengacu dari ulama Nusantara yang telah memperjuangkan terbentuknya organisasi terbesar di dunia. “Jika orang di luar NU di sana bisa mengafirkan seseorang sambil teriak takbir. Kita orang NU ya paling Allahu Akbar seperti orang shalat,” ungkapnya.
Tantangan menjadi orang NU harus sabar. Hal tersebut diibaratkan dengan kisah bergurunya KH M Hasyim Asy’ari kepada Syaikhana Khalil Bangkalan. “Yang ada di benak Mbah Hasyim adalah ridha dan senang hati serta taat akan perintah gurunya,” katanya.
Selanjutnya, Gus Muwaffiq mengemukakan betapa beruntung sebagai pengikut ulama dan mengenal ajaran Ahlussunnah wal Jamaah atau Aswaja. “Al-ulamau warasatul ambiya bahwa ulama sebagai pewaris para nabi, maka kita harus bersyukur sebab perantara ulama,” jelasnya.
Menurutnya, orang yang bertemu Rasulullah sangat bahagia hidupnya dan disebut sebagai sahabat. “Sepeninggal Rasulullah ada namanya tabiin yang dilanjut pengikutnya tabiit tabiin. Sampai ke generasi ulama Indonesia, kita bisa mengenal Rasulullah,” ulasnya.
Dalam pandangannya, semua akan menjadi warga NU. “Karena apa yang menjadi amaliah nahdliyin diikuti oleh orang orang di luar sana yang hanya mengubah cara,” katanya. Akan tetapi mereka beramaliah sama dengan orang NU. Oleh sebab itu teruslah berpegang teguh pada aliran Aswaja yang diajarkan ulama, lanjutnya.
Sebelum doa, Gus Muwafiq menghibur jamaah dengan menyanyikan lagu. Setelah itu dirinya mempersilakan Ustadz Zulfikar Basyaiban agar menghibur jamaah dengan shalawatan yang diteruskan Veve Zulfikar.
Kegiatan dihadiri ribuan jamaah. Termasuk Rais PWNU Kalbar H Syahrul Yadi, Ketua PWNU H Hildi Hamid. Juga bergabung Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Pontianak KH Rustamaji, Ketua PCNU Pontianak H Ahmad Faruki, Rais PCNU Kubu Raya KH Zamroni Hasan, Tanfidziyah PCNU Kubu Raya KH Abdussalam, HTohidin dari PCNU Sanggau.
Tampak pula KH Ismail Ghofur sebagai Rais MWCNU Rasau Jaya, KH Zainuddin Asyari selaku Ketua PW RMI NU Kalbar, M Nurdin yang juga Ketua GP Ansor Kalbar dan Banom NU se-Kalbar.
Ada pula PC Ansor se-Kalbar beserta Satkorwil Banser Ansoruna, H Syukiryanto IKBM Kalbar, MWC NU se-Kubu Raya dan tamu undangan dari luar Kalimantan seperti LPBINU Jawa Timur, PCNU Jember dan PCNU Pamekasan. (Ulil/Muliji/Ibnu Nawawi)