Daerah

Tahun Baru, Saatnya Peningkatan Ibadah

NU Online  ·  Selasa, 7 Desember 2010 | 11:52 WIB

Jepara, NU Online
Tahun baru 1432 Hijriyah maka seyogianya disambut dengan berbagai peningkatan, terutama dalam hal ibadah.

Demikian dipaparkan KH Muchlisul Hadi, nadhir masjid al-Falah sekaligus pengasuh pondok pesantren Roudlotul Huda desa Margoyoso, kecamatan Kalinyamatan, kabupaten Jepara dalam Peringatan Tahun Baru 1432 Hijriyah, di masjid al-Falah, Senin (6/12).<>

Menurutnya, dengan meningkatkan amal ibadah pada tahun baru maka termasuk dalam kategori orang yang beruntung. “Barangsiapa tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya maka ia termasuk orang yang beruntung,” katanya mengutip sebuah hadits.

Sebaliknya, lanjutnya, yang tahun ini sama atau pun lebih buruk daripada tahun kemarin maka termasuk orang yang celaka. Karenanya, agar tidak masuk kategori yang merugi, jelasnya, dalam menyambut tahun baru perlu adanya target. Target ibadah yang akan dilaksanakan. Semisal sedekah, puasa sunah maupun ibadah sunah yang lain.

KH Shobirin, pengisi taushiyah dari Jepara dalam uraiannya mengutip tembang yang dipopulerkan Sunan Kalijogo, “Sluku-sluku bathok”. Menurutnya, lirik “Sluku-sluku bathok, bathoke ela-elo” berasal dari bahasa Arab ‘usluk bithoatillah ‘ai biqauli laa ilaha illallah. Karena orang Jawa waktu itu, jelasnya, sulit mengungkapkan logat Arab, jadilah kalimat tersebut.

Kiai asal desa Pulodarat, kecamatan Pecangaan menjelaskan bahwasanya untuk melakukan apa saja harus sesuai dengan ridho Allah SWT. Sehingga, tatkala meninggal dunia bisa melafalkan kalimah Laa Ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah.

Kegiatan tersebut juga diisi dengan pembacaan Simtuth Dhurar Maulidur Rasul Muhammad SAW yang dipimpin oleh Habib Ali bin Ahmad bin Abu Bakar dari Semarang dan KH Nur Kholis dari Jepara serta diiringi rebana Ahbabul Musthofa. (qim)