Daerah

Sembuh dari Corona, Pria Ini Dekatkan Diri kepada Allah melalui Al-Qur'an

Jum, 26 Juni 2020 | 14:00 WIB

Sembuh dari Corona, Pria Ini Dekatkan Diri kepada Allah melalui Al-Qur'an

Abdul Haris, pasien sembuh dari Corona di Jombang, Jawa Timur. (Foto: NU Online/Syarif Abdurrahman)

Jombang, NU Online
Abdul Haris, Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 13 Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur tak menyangka ia akan terkena Covid-19. Hal ini dikarenakan tubuhnya sehat-sehat saja seusai ikut pelatihan pembimbing haji di asrama haji Surabaya.


Haris menjelaskan pada tanggal 9-18 Maret 2020 ikut pelatihan pembimbing haji karena ia sebagai ketua kloter Jombang. Satu pesawat dipimpin oleh Haris. Ini ketiga kalinya menjalani tugas negara. 


"Awal dikasih tahu, ada kegoncangan yang luar biasa. Saya lalu kuat kan diri sendiri dan berdoa pada Allah. Saya lalu bernazar kepada Allah, jika sembuh maka akan mendarmakan bakti dan mewakafkan diri untuk Al-Qur’an," jelasnya, Kamis (25/6).


Haris menceritakan, ia memang mencintai Al-Qur'an sejak kecil. Kecintaan itu bertambah saat tahun 1982 ia belajar di Pesantren Tebuireng. Bertambah lagi pada tahun 1991 mulai mengajar di Tebuireng. Mata pelajaran favoritnya yaitu Al-Qur'an-Hadits.


Hari biasa sehari Haris bisa mengaji Al-Qur’an satu juz, kadang bisa khatam dua kali sebulan. Namun selama isolasi karena terkonfirmasi Covid-19, ia bisa khatam 11 kali. 


"Saya mengadu kepada Allah terus. Alllah menciptakan penyakit dan Allah juga menyembuhkan. Saya dari dulu memang mengajar Al-Qur’an Hadits," tambah warga Desa Pandan Wangi, Kecamatan Diwek, Jombang ini.


Haris sendiri mulai ditetapkan jadi pasien positif pada 14 April 2020 dan sembuh total pada 31 Mei 2020. Selama sakit, ia menjauhkan diri dari gawai dan fokus mendekatkan diri pada sang kuasa.


Bersyukur keluarga dan rekan-rekan terdekatnya ikut mendukung. Di antaranya Pengasuh Pesantren Sunan Ampel, KH Taufiq yang datang memberi jamu khusus kepadanya.


"Pokoknya selama masyarakat ikut protokoler kesehatan masyarakat maka aman. Karena obat khusus belum ada. Saya juga edukasi ke teman-teman agar tak takut berlebihan. Selama ini karena kurang informasi," ungkap Haris.


Hal serupa dialami oleh mantan guru di salah satu sekolah di Jombang, Soetarno Said bersama sang istri. Warga Desa Sengon, Kecamatan/Kabupaten Jombang ini sebelumnya dinyatakan terkonfirmasi positif virus corona. Kemudian sembuh setelah menjalani perawatan medis.


Ia mengaku selalu siap bila diminta masyarakat bercerita dan berbagi kisah motivasi dalam memerangi Covid-19. “Saya berpikir positif pada Allah. Saya dipilih Allah untuk mengedukasi masyarakat, agar tidak panik dan takut berlebihan dalam menghadapi Covid-19,” katanya.


Niat tersebut muncul karena Soetarno merasa dirinya saat sakit dibantu oleh banyak orang. Salah satunya yaitu Budi, pihak Rumah Sakit Umum Ploso yang menempatkan ia dan istri dalam satu ruangan. Sehingga ada teman berkeluh kesah.


"Pada 4 Mei 2020, tes swab dan diumumkan pada 12 Mei 2020 dengan hasil positif. Kemudian 13 Mei 2020 diminta siap-siap untuk dijemput dan dibawa ke RSUD Ploso untuk dikarantina," ujarnya.


Soetarno berpesan kepada masyarakat untuk tak mudah percaya informasi tentang Covid-19 yang bombastis. Apalagi mengandalkan omongan orang-orang tanpa punya kejelasan rekam jejak.


"Kalau ada informasi tidak jelas, ada baik tanya ke pihak yang tahu. Biar tidak menimbulkan masalah baru. Pada 3 Juni 2020 saya resmi sembuh total," tandas Soetarno.


Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Syamsul Arifin