Daerah

Sekolah Kader Putri Tingkatkan Daya Baca Kritis Kopri PMII Unisma

Sel, 17 Maret 2020 | 10:45 WIB

Sekolah Kader Putri Tingkatkan Daya Baca Kritis Kopri PMII Unisma

Sekolah Kader Putri (SKP) di Gedung MWCNU Blimbing Kota Malang, Jawa Timur. (Foto: istimewa)

Malang, NU Online
Korps PMII Putri Komisariat Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar Sekolah Kader Putri (SKP) yang berlangsung dua hari pada 14-15 Maret 2020. Kegiatan bertempat di Gedung MWCNU Blimbing Kota Malang, Jawa Timur.
 
Kegiatan yang di ikuti 75 peserta ini benar-benar dimotivasi oleh sejumlah senior Kopri PMII yang tampil sebagai pemateri. Materi-materi yang disampaikan selain bersifat ke-PMII-an, ke-NU-an, juga yang tidak kalah penting adalah materi bertema kesetaraan gender atau yang dikenal dengan Pengarusutamaan Gender (PUG).

Pemateri Eka Fatmawati M Rubawange yang menyajikan materi Pengarusutamaan Gender (PUG), memaparkan secara rinci materi PUG yang dimulai dari pengertian, dasar pemikiran lahirnya PUG, maksud, tujuan, dan fungsi PUG, dan penyelengaraan PUG di daerah yang berada di bawah tanggungjawab Gubernur, Bupati, Wali Kota dan Kepala SKPD.
 
Menurut Eka yang saat ini juga sebagai Bendahara Ikatan Keluarga Alumni Unisma, dalam pelaksanaan PUG di daerah, pemerintah daerah melalui Keputusan Bupati maupun Wali Kota telah memberikan ruang untuk adanya peran aktif dari masyarakat dan kalangan perguruan tinggi pemangku kepentingan. Gunanya untuk memberikan masukan dalam bentuk hasil kajian atau analisa terhadap persoalan gender dalam masyarakat. 

"Masukan tersebut sangat diharapkan oleh pemerintah, agar dapat terserap masuk dalam kebijakan atau program yang berperspektif gender yang tertuang dalam Rentsra dan Rencana Kerja setiap SKPD di daerah," ungkap Eka.

Tujuan dari penyampaian materi PUG ini, menurut Eka yang juga mantan Komisioner Panwaslu Kabupaten Malang ini, untuk meningkatkan daya baca kritis peserta terhadap sejumlah permasalahan ketidaksetraan gender yang terjadi disekitar tempat tinggal atau pun dimana saja kita berada.
 
Dengan terbukanya ruang bagi masyarakat dan perguruan tinggi dalam pelaksanaan PUG di daerah maka Eka berharapkan kader Kopri Komisariat Unisma mampu menjadi motor sebagai pejuang dan pengawal PUG di daerah khususnya wilayah Malang Raya yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu.
 
"Kemampuan atau daya baca kritis terhadap persoalan gender harus didukung oleh pembentukan lembaga atau Pusat  Kajian Gender Kopri di Unisma. Sehingga, akan lahir pemikiran atau ide baru sebagai solusi percepatan pelaksanaan program berperspektif gender di daerah yang berisinergi dengan Pemkot dan Pemkab di wilayah Malang Raya," pungkasnya.
 
Editor: Kendi Setiawan