Daerah PEDULI COVID-19

Ribuan Santri Al-Anwar Sarang Diantar Pulang, Dipesan Tetap Jaga Wiridan

Sel, 31 Maret 2020 | 14:45 WIB

Ribuan Santri Al-Anwar Sarang Diantar Pulang, Dipesan Tetap Jaga Wiridan

Bus-bus pariwisata siap mengantar pulang santri Pondok Sarang, Rembang. (Foto: Dok. PP Al-Anwar Sarang)

Rembang, NU Online
Menjelang liburan, ribuan santri Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang, pulang ke daerah masing-masing. Selama santri di rumah dipesan untuk tetap belajar serta menjaga wiridan yang telah dijalankan selama berada di pondok peninggalan Almaghfurlah KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) ini.

“Santri harus menjalankan amanah dari Masyayikh kita, selama di rumah harus terus belajar, berakhlakul karimah, serta menjaga wirid yang setiap hari dijalankan," ujar Khoirul Anam kepada NU Online menyampaikan amanah salah seorang masyayikh, Selasa (31/3).
 
Misalnya, lanjut dia, ba’da Subuh membaca Ratibul Attas dan Wirdul Lathif, setelah Maghrib membaca Ratibul Haddad, usai Isya’ membaca Ratibul Attas secara lengkap. Selain ketiga waktu tersebut, para santri membaca Hizib Sakran.

Menurut pria yang juga pengurus Pondok Sarang ini, ribuan santri pulang diantarkan bus yang telah disiapkan oleh pihak pesantren. Diharapkan, santri tetap aman dan nyaman mengingat keadaan yang tidak memungkinkan untuk menggunakan kendaraan umum karena waspada terhadap Covid-19.

Ia menambahkan, pemilihan bus pariwisata juga dianggap lebih efektif dan efisien sebagai transportasi yang dapat digunakan para santri. Para santri dikelompokkan sesuai daerah masing-masing.

Pengurus telah membagi santriwan dan santriwati dalam dua gelombang. Gelombang pertama pada Ahad (29/3) dengan disiapkan 14 bus untuk mengantar sebagian santri putri. Sementara gelombang kedua pada Senin (30/3) disiapkan 59 bus untuk mengantar santri putra dan sebagian santri putri lainnya.

Dalam penuturannya, santri yang berdomisili di daerah Rembang secara langsung pulang dijemput oleh wali santri. Meski sudah memasuki liburan, beberapa santri lebih memilih untuk tetap tinggal di pesantren.
 
"Santri yang tetap tinggal di pesantren tidak hanya santri ndalem dan pengurus. Namun, ada juga santri biasa yang memilih untuk liburan di pesantren," tuturnya.

Ia menjelaskan, dalam mengatur kepulangan santri sangat terbantu berkat kerja sama Himpunan Mutakharrijin Mutakharrijat Al-Anwar (HIMMA) daerah masing-masing. Melalui organisasi himpunan yang ada memudahkan dalam pendataan santri, serta kerja sama dalam pemantauan dan penyambutan santri di daerah mereka.

“Alhamdulillah kami sangat terbantu berkat kerjasama dengan organisasi santri aktif perdaerah, dan HIMMA yang ada di berbagai daerah. Santri disambut dengan penyemprotan disinfektan serta tes kesehatan yang juga dilakukan sebelum santri menaiki bus masing-masing,” terangnya.

Liburan panjang kali ini, seluruh santri diimbau untuk selalu menjaga kesehatan, serta tetap berada di rumah jika tidak memiliki kebutuhan yang mendesak. Ia menyebutkan, pada 15 Syawwal seluruh santri diharapkan sudah kembali ke pesantren untuk mengikuti kegiatan seperti biasanya. 

Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori