Pontianak, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Mahasiswa dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) berunjuk rasa di Kantor Pemerintah Kota Pontianak, Kalbar, belum lama ini.
<>Mereka mengkritik keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat, terutama masyarakat kecil.
Abdul Ghani, Ketua PC PMII Kota Pontianak, mengungkapkan, hingga Kota Pontianak berumur 241 tahun, masih banyak warga yang tinggal di rumah tak layak huni. "Kami mempertanyakan keberpihakan anggaran di Kota Pontianak dan bagaimana pemerintah berusaha melindungi warganya," tegasnya.
āMasih banyaknya kejanggalan-kejanggalan yang terjadi di kota Pontianak pada usia yang cukup tua ini, mulai dari masih minimnya transparansi anggaran, kemiskinan, kebersihan, pendidikan, apalagi kebudayaan,ālanjutnya.
Mereka juga mengkritik lambannya penanganan dua warga Pontianak, Frans dan Dharry Frully, yang divonis hukuman gantung di Malaysia. Ā "Kami kecewa pemerintah lamban menangani masalah ini, padahal menyangkut nyawa warga dan harga diri bangsa. Dalam persoalan seperti ini saja lamban, apalagi dalam persoalan lainnya," kata Ghani.Ā
Karena Walikota Pontianak Sutarmiji tidak menemui Massa Ahirnya warga pergerakan sedikit tegang dengan aparat. Sehingga sebagian kader PMII yang jatuh akibat dorongan yang dilakukan oleh Polisi tersebut.
Setelah beberapa aksi itu pun dilajutkan ke DPRD Kota Pontianak dengan agedan yang sama. Mereka ditemui Eka Kurniawan, Wakil DPRD kota Pontianak.
Ā
Redaktur: Hamzah Sahal
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Meyongsong HUT RI dengan Syukur dan Karya Nyata
2
Khutbah Jumat: Menjadikan Aktivitas Bekerja sebagai Ibadah kepada Allah
3
Khutbah Jumat: Menjaga Kerukunan dan Kerja Sama Demi Kemajuan Bangsa
4
Khutbah Jumat: Dalam Sunyi dan Sepi, Allah Tetap Bersama Kita
5
Redaktur NU Online Sampaikan Peran Strategis Media Bangun Citra Positif Lembaga Filantropi
6
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
Terkini
Lihat Semua