Daerah

PMII Malang Tuntut Pembatalan Kenaikan BBM

NU Online  ·  Ahad, 16 Juni 2013 | 01:20 WIB

Malang, NU Online
Rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) mendapat kritik keras dari berbagai kalangan, salah satunya Pergerakan Mahasiswa islam Indonesia (PMII) Kota Malang.<>

Meski beralasan kenaikan BBM untuk menstabilkan ekonomi nasional, kenaikan BMM tidak lebih hanya akan menyengsarakan rakyat Indonesia. Demikian dalam aksi demonstrasi di JL. Panjaitan, Malang.

Kenaikan BBM akan mengakibatkan lonjakan inflasi yang memiliki pengaruh buruk pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Faisol Arifin koordinator aksi mengatakan, kenaikan harga BBM adalah bentuk pelecehan terhadap amanat UUD 45 terkait Migas, yang tidak lain berisikan bahwa kekayaan alam bumi pertiwi sudah sewajarnya kembali pada rakyat, bukan diperjualbelikan demi kepentingan segelintir orang saja.

“Kenaikan BBM membuktikan bahwa Pemerintah gagal melestarikan kekayaan alam” teriaknya di Jl. Veteran Malang saat aksi.

Beberapa tuntutan massa aksi kala itu adalah membatalkan kenaikan harga BBM yang sudah pasti akan merugikan rakyat, mewujudkan kedaulatan Migas dengan menasionalisasi aset Migas yang dikuasai asing dan menghapus peraturan pemerintah nomor 36 Tahun 2004, pasal 72 ayat 1 yang sangat bertentangan dengan undang-undang 45.

Massa aksi yang terus meneriakkan penolakan kenaikan BBM itu berjalan hingga pada pos-SPBU yang terdapat di sekeliling jantung Kota Malang.

Massa aksi mengatakan akan kembali menyuarakan penolakan BBM pada Senin besok dengan jumlah yang lebih banyak, “Kami akan kembali dengan massa aksi yang lebih banyak hari senin mendatang,” ucap Habib saat ditemui NU Online.



Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Diana Manzila