Daerah

PMII Jombang Siapkan Wifi Gratis untuk Pembelajaran Daring

Sel, 28 Juli 2020 | 12:00 WIB

PMII Jombang Siapkan Wifi Gratis untuk Pembelajaran Daring

Rumah Pergerakan PC PMII Jombang. (Foto: Istimewa)

Jombang, NU Online
Dalam praktiknya, pembelajaran melalui dalam jaringan (daring) di masa pandemi Covid-19 ternyata berjalan kurang efektif. Pasalnya, ada konsekuensi pada pemenuhan sarana yang memadai bagi siswa-siswi atau orang tuanya di tengah sulitnya mendapat akses ekonomi. Misalnya, siswa harus memiliki akses kuota mencukupi, mempunyai gawai yang mendukung, dan dipastikan berada di kawasan yang 'sensitif' terhadap jaringan internet.


"Karena itu kami tergerak untuk menyediakan layanan pemakaian wifi secara gratis di rumah pergerakan kami," kata Ketua Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, M Irkham Thamrin kepada NU Online, Selasa (28/7).


Pelayanan penggunaan wifi gratis tersebut telah dimulai dalam pekan terakhir ini. "Kalau teknis untuk belajar menggunakan wifi gratis ini nantinya setiap warga atau anak didik yang mau akses jaringan bisa hubungi pengurus cabang," imbuhnya.


Ia mengungkapkan, dalam waktu terakhir dirinya mendapat aduan dari beberapa warga terkait masalah-masalah yang dihadapi selama proses pembelajaran siswa dilakukan secara daring. Mayoritas permasalahannya adalah ada pada pemenuhan media pendukung pembelajaran daring. Dalam hal ini tidak saja persoalan jaringan internet, tetapi juga ada siswa atau orang tuanya yang tidak memiliki telpon pintar.


"Berawal dari adanya aduan dari tetangga sekitar kantor terkait sulitnya pembelajaraan online dan kurang efektifnya belajar secara daring," jelasnya.


Baginya, pendidikan adalah kebutuhan paling utama yang harus dipenuhi oleh setiap manusia untuk bisa menatap masa depan. Dalam hal ini, lembaga pendidikan baik formal ataupun non-formal menjadi harapan orang tua untuk anaknya. Para orang tua berharap anaknya mampu meraih ilmu pengetahuan, etika, moral, dan lain sebagainya.


Karena itu, jelas Irkham, pemerintah dan stakeholder (pemangku kebijakan) pendidikan lainnya butuh pertimbangan-pertimbangan yang matang dalam memberikan kebijakan-kebijakan kaitannya dengan sistem pendidikan, manajemen pendidikan, hingga pada proses kegiatan belajar mengajar yang efektif untuk para peserta didiknya.


Menurut Irkham, pada situasi seperti sekarang ini proses pembelajaran tidak bisa disamaratakan melalui daring, mengingat fakta di lapangan tidak semua siswa atau orang tuanya memiliki alat pendukung terhadap proses pembelajaran model online itu.


Berdasar pada situasi demikian, pemerintah khususnya di Jombang hendaknya mencari jalan alternatif terbaik untuk menjawab permasalahan-permasalahan pendidikan yang terjadi di tengah masyarakat.


"Kami berharap segera membuat rekayasa terkait pembelajaran secara offline. Jangan sampai ada ketimpangan generasi akibat kebijakan pendidikan yang kurang diperhatikan," ungkapnya.


Ia membeberkan, PC PMII di Kota Santri ini tengah berupaya memetakan permasalahan pendidikan di Jombang di tengah pandemi Covid-19 melalui survei yang dibuat. Hingga kini diakuinya pengurus PMII masih mematangkan teknis survei saat di lapangan. Secara umum sampel survei akan diambilkan dari beberapa siswa dan orang tua yang sulit memperoleh akses media pembelajaran daring.


"Kita diskusi soal pendidikan dengan aktivis pendidikan dan masyarakat umum. Nanti kita ambil sampel sebelum kemudian disebar kepada masyarakat," pungkasnya.


Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Muhammad Faizin