Pesantren Tahfidzul Qur’an, Al Bayan Gelar Wisuda Angkatan II
NU Online · Rabu, 16 Januari 2013 | 12:50 WIB
Tegal, NU Online
Pesantren Tahfidzul Qur’an Al Bayan li Ulumil Qur’an, Kambangan Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal, asuhan Ustadz Amirul Mu’minin menggelar wisuda tahfidz angkatan II, di halaman pesantren tersebut, Sabtu (12/1).
<>
Santri yang diwisuda terdiri hafalan Juz 30 dan hafalan 30 Juz, dari santri yang hafal 30 Juz bil ghoib berjumlah 10 terdiri dari 3 laki-laki dan 7 perempuan, sedangkan untuk santri yang menghatamkan juz 30 bil ghoib berjumlah 20 peserta dan terdiri dari 13 laki-laki dan 7 perempuan. Mereka barasal dari berbagai macam daerah di Jawa Tengah atau pun Jawa Barat.
Pengasuh Pesantren Ustadz Amirul Mu’minin menuturkan bahwa santri atau santriwati yang telah menghatamkan agar senantiasa menjaganya agar lebih baik lagi, karena menjaga itu lebih sulit dari pada membuatnya.
“Mudah-mudahan Allah subhanahuwata’ala memberkahi dan selalu memberikan pencerahan dalam hati santri-santri kami, sehingga mereka bisa bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan masyarakat dan membuat bangga kedua orang tuanya,“ harap Ustadz muda itu.
Pesantren ini, lanjut alumni pesantren Al Jamil li’ulumil Qur’an Brakas itu, masih tergolong baru, sehingga masih banyak belajar dari orang-orang sepuh, terutama guru-guru yang senantiasa memberikan bimbingan.
“Saya yakin al Qur’an itu bisa menjadi obat bagi siapapun, terutam obat hati manusia, dan sampai kapanpun al Qur’an itu akan tetap dan tidak akan pernah berubah, untuk itu mari bersama-sama belajar al Qur’an dengan sungguh-sungguh pasti Allah SWT, akan memberikan jalan yang terbaik,“ ajaknya.
Kegiatan yang dihadiri ribuan pengunjung itu, didaulat sebagai pembicara Habib Ali Zainal Abidin yang saat ini menjabat wakil wali kota Tegal dan Kiai Symasul Hadi Al Jalil dari pesantren Al Jalil li Ulumil Qur’an Trekesi, Brakas Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
Syahadah sendiri untuk putra diserahkan oleh pengasuh pesantren Al Bayan Ustadz Amirul Mu’minin dan Kiai Syamsul Hadi dari pesantren Brakas, dan putri diserahkan oleh Nyai Muizah al Hadi dan Umi Sa’diyah Ahmad.
Dalam tausiyahnya Kiai Syamsul Hadi al Jalil menuturkan bahwa ketika ada yang mengahafalkan Al Qur’an belum sampai khatam kemudian meninggal dunia, maka di kuburan, ia akan diajar oleh malaikat artinya berati tidak disiksa, terlebih kiai yang berparas Oval itu menyebutkan anak yang mengahafalkan Al Qur’an, maka orang tuanya akan diberika kehormatan berupa mahkota oleh Allah SWT.
“Walaupun orang tua malah harus lebih semangat menghafalkan Alqur’an, jangan sampai tinggal Alqur’an karena ada kemuliaan, jangan sampai melarang anaknya menghafal Alqur’an karena akan mengangkat drajat orang tua,“ pesan kiai ya akrab di sapa Pak Syam itu.
Pesantren al Bayan li’ulumil Qur’an Keponjolan Kambangan Lebaksiu Tegal itu baru didirikan tahun 2008 dan khusus belajar dan menghafal al Qur’an. Saat ini santri yang mukim di pesantren itu baru 30 orang.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Abdul Muiz
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua