Sumenep, NU Online
Majelis Kitab Al-Huda (MKA) Gapura Sumenep, Jumat (11/1), dilaunching di Aula MTs Al-Huda. Proses pembentukan MKA sudah dimulai sejak awal Desember 2012 lalu.
<>
Hadir pada kesempatan tersebut perwakilan dari Yayasan Al-Huda, Penasehat Forum Komunikasi Alumni Al-Huda (Fokada), Pembina Sekolah, Kepala Sekolah satuan pendidikan Al-Huda dan peserta MKA.
Peresmian MKA dikemas dengan dialog mengangkat tema ”Posisi Fiqih dalam Islam” dengan menghadirkan K. Muhsi Mas’ud, Pengasuh Pondok Pesantren Al-In’am, Gapura.
Dalam pemaparannya, ia banyak banyak menjelaskan pentingnya melakukan ijtihad secara terus menerus. Dengan demikian, pintu ijtihad tidak pernah tertutup.
“Karena fiqih hasil ijtihad, maka fiqih bukan harga mati yang tidak bisa ditawar. Fiqih bukan seperti metrai ketika ditandatangani tidak bisa diganggu gugat,” katanya dihadapan peserta MKA.
Ke depan, MKA akan melakukan bahtsul masail setiab bulan dengan teman-tema sosial-keagamaan.
“Juga akan melakukan pembinaan kepada peserta melalui praktik baca kitab kuning menggunakan Jurmi’ah (untuk pemula) dan Safinatun Najah (untuk pengembangan),” kata Ketua Fokada, Fithratul Qayyimah.
Peserta MKA ada 30 orang mulai tingkat MI, MTS, dan MA. 15 kelas dasar, 15 kelas pengembangan. “Peserta memang dibatasi, karena target awal hanya 20 orang,” lanjutnya.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: M Kamil Akhyari
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua